JAKARTA, KOMPAS.com - Zeina (33) merupakan satu dari tujuh barista berkebutuhan khusus di Kopi Kamu, coffee shop di Jakarta Selatan.
Tanpa malu-malu, ia begitu semangat ketika ditanya perasaannya selama bekerja menjadi barista beberapa bulan belakangan ini.
"Senang, happy," kata Zeina, ditemui Kompas.com di Kopi Kamu pada Selasa (14/5/2024).
Zeina berdiri di balik area meja pembuatan kopi. Ia segera memegang buku menu, siap-siap menjelaskan pilihan minuman begitu ada pelanggan yang masuk.
Baca juga: Apakah Kopi Hitam Bagus untuk Kesehatan? Berikut Penjelasannya…
"Bisa pesan Kopi Kamu Keren, Kamu dan Regal, Kamu dan Matcha, Chocolate Milkshake, atau Banana Coffee," ujar Zeina begitu ditanya soal menu yang tersedia.
Setelah pelanggan menyebut minuman yang diinginkan, Zeina langsung meraih gelas dan menyiapkan bahan-bahannya.
Lihat postingan ini di Instagram
Ia tak sendiri. Saat itu, ada Nabila di sampingnya yang juga sedang bekerja dalam satu sif, pukul 10.00-12.30 WIB.
Zeina dibantu Nabila, yang juga orang berkebutuhan khusus, sama-sama menyiapkan bahan minuman sebelum mencampurnya dalam gelas.
Baca juga: Kisah Restianto, Teman Tuli yang Bekerja 27 Tahun di McDonalds
Sekitar lima menit usai pesanan disampaikan ke Zeina, minumannya siap diantar ke meja pelanggan langsung oleh dirinya.
Balik ke konter minuman, Zeina lanjut membantu Nabila yang sedang membersihkan area dapur ini, lalu kembali berdiri mengarah pintu kafe, bersiap menyambut pelanggan lainnya.
Kondisi khusus yang dialami Zeina, tak lantas mematahkan semangat belajar barista di Kopi Kamu, Jalan Wijaya I Nomor 62 9, Petogogan, Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan ini.
Zeina mengatakan, ini bukan kali pertama dirinya membuat kopi. Ia sudah pernah mengikuti kelas barista beberapa tahun belakangan.
Bersama teman berkebutuhan khusus lainnya, Zeina aktif mengikuti kelas pelatihan untuk mengoptimalkan kemampuannya.
Baca juga: Belajar Membuat Kopi Latte Art bersama Barista Teman Tuli Difabis
"Ikut kelas djimbe. Pernah ikut main gamelan (Yogyakarta Festival Gamelan) juga," kata Zeina, bercerita tentang hobinya.
Zeina menjadi alasan Noni Fadhilah, ibunya, mendirikan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS).