Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren "Gig Economy", Universitas Borobur dan Parallaxnet Jalin Kolaborasi Pembelajaran Digital

Kompas.com - 23/01/2024, 13:01 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Borobudur Jakarta dan Parallaxnet menjalin kerja sama dalam pengintegrasian pembelajaran digital dengan tujuan melahirkan talenta-talenta digital yang memiliki daya saing global.

Penandatanganan kesepakatan kerja sama dilakukan pada 22 Januari 2024 di Kampus Borobudur Jakarta.

Rektor Universitas Borobudur Jakarta, Prof. Bambang Bernanthos memberikan sambutan positif kerja sama sebagai upaya menyiapkan tenaga digital di Indonesia yang saat ini dianggap masih jauh tertinggal.

Prof. Bambang berharap kerja sama ini akan mampu menciptakan kualitas mahasiswa dan lulusan Universitas Borobudur memiliki kompetensi yang siap bersaing dan siap diserap di dunia industri dalam dan luar negeri.

Ia juga memandang, keputusan Universitas Borobudur menggandeng Parallaxnet menjadi salah satu langkah strategis mendukung pola pembelajaran dengan sistem daring yang dapat diakses 24 jam dan dari perangkat mana pun baik laptop, Ipad, PC atau handphone.

CEO Parallaxnet Mazhar Durani menyampaikan, pihaknya berkomitmen membangun talenta digital Indonesia berdaya saing global.

"Yakin bahwa dalam empat dan lima tahun ke depan, wajah Indonesia dalam bidang digital akan sangat berubah di mana saat ini masih memerlukan 9 juta tenaga digital per tahun," ungkapnya.

"Dengan pembelajaran ini diharapkan akan tercipta 9 sampai 10 juta digital talent yang dapat mengisi kekosongan digital talent di Indonesia," tegas Mazhar.

Mazhar menyampaikan Indonesia dengan jumlah penduduk besar seharunys sudah dapat ikut berkiprah menyumbangkan tenaga dalam "gig economy" dunia yang saat ini masih didominasi talenta digital India dan Filipina.

Sebagai informasi, gig economy adalah adalah sistem ekonomi yang bergantung pada tenaga kerja sementara atau paruh waktu. Dalam gig economy, pekerjaan dikerjakan dalam waktu singkat atau berupa proyek singkat.

Hal senada disampaikan DIrektur CO Founnder Parralaxnet, Dewi Setiawati Said, yang optimistik program yang diusung pihaknya sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan SDM Indonesia bidang digital menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Kami berharap anak-anak Indonesia yang saat ini tercatat 44 juta di tingkat sekolah menengah atas dan 9 juta di universitas, dapat diberikan akses ke dalam Virtual machine untuk dapat belajar mengenai cloud computing, cyber security, data analyst, game developer, dan lainnya. sesuai kebutuhan Industri," ungkap Dewi.

"Dengan memiliki ratusan aplikasi yang saat ini digunakan oleh dunia industri di dalam virtual machine kami, anak -anak diharapkan akan memiliki kemampuan di bidang digital yang sangat mumpuni sehingga dapat meningkatkan kesempatan berkarya di bidangnya di kemudian hari," tambahnya.

Baca juga: Gig Economy Dinilai Bisa Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Dari pihak Universitas Borobudur Jakarta, selain rektor juga hadir Wakil Rektor (Warek) II Prof. Rudi Bratamanggala, Senior Advisor Prof. Didik Sulistiyanto, Direktur Pasca Sarjana Prof. Faisal Satiago, Sekretaris Universitas Syaiful, dan Dekan Fakultas Ilmu Komputer Djoko Harsono.

Selain kerja sama pembelajaran berbasis digital, Parallaxnet juga memberikan sertifikasi internasional bagi mahasiswa serta kesempatan magang di beberapa perusahaan berbasis digital di luar negeri yang menjadi mitra Parallaxnet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com