Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi Muda Indonesia yang Lanjut S2-S3 Masih Sedikit, Kalah dari Vietnam

Kompas.com - 16/01/2024, 08:47 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, jumlah penduduk usia produktif di Indonesia yang menempuh jenjang pendidikan S2 dan S3 masih terbilang sedikit

Menurut Jokowi, jika dirasiokan jumlah penduduk usia produktif Indonesia yang kuliah S2 dan S3 hanya sebesar 0,45 persen.

Hal itu diungkapkan Jokowi dalam acara pembukaan Konvensi XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia, Senin (15/1/2024).

Baca juga: Perbedaan Syarat TOEFL LPDP 2024 untuk S2-S3 Dalam dan Luar Negeri

"Rasio penduduk berpendidikan S2 S3 terhadap populasi produktif itu juga masih sangat rendah sekali. Saya kaget juga, kemarin dapat angka ini saya kaget, Indonesia itu di angka 0,45 persen," kata Jokowi dikutip dari siaran YouTube resmi Sekretariat Presiden, Senin.

Angka tersebut, kata Jokowi, masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam yang rasio penduduk usia produktif kuliah S2 dan S3 sebesar 2,43 persen.

Sementara negara maju memiliki persentase rasio lebih tinggi lagi yakni sebesar 9,8 persen.

"Negara tetangga kita, Vietnam, Malaysia sudah di angka 2,43 persen. Negara maju 9,8 persen jauh sekali," ujarnya.

Oleh karena itu, Jokowi akan segera mengambil kebijakan-kebijakan agar rasio penduduk berpendidikan S2 S3 terhadap populasi produktif bisa melonjak drastis.

Baca juga: Beasiswa S2 Ajinomoto 2024 Kuliah Gratis ke Jepang, Tunjangan Rp 228 Juta

Meski ia memahami kebijakan yang akan diambil nantinya akan memerlukan tambahan anggaran yang besar.

"Enggak tahu anggarannya dapat dari mana, tapi akan kita carikan agar S2-S3 terhadap populasi usia produktif itu betul-betul bisa naik secara drastis," ungkapnya.

"Kejauhan sekali 0,45 sama 2,43 angka memang kelihatannya (tidak terlalu besar) tapi kalau di kalikan sudah 5 kali lebih rendah kita," ucap Presiden Joko Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com