KOMPAS.com - Mahasiswa perlu menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam menjalani masa kuliahnya.
Salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pun bisa melakukan pengabdian ke masyarakat.
Menariknya, mahasiswa UMM ini melakukan pengabdian masyarakat di tiga negara yang berbeda.
Dia adalah Wirayuda Damar Wicaksono yang mengikuti program pengabdian masyarakat di tiga negara, yakni di Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Baca juga: Intip 4 Dampak Metode Belajar Sistem Kebut Semalam bagi Mahasiswa
Yuda begitu dia akrab disapa punya kesempatan ini karena mengikuti Garuda Nusa Youth Summit 2022.
Program ini memiliki misi untuk melaksanakan konferensi dan pengabdian masyarakat di tiga negara, yakni di Indonesia, Malaysia dan Singapura. Kegiatan pengabdian di tiga negara ini sudah dilaksanakan pada akhir Oktober 2022 silam.
Yuda mengatakan, pihak kampus UMM memberikan kebebasan mahasiswanya untuk mengikuti berbagai organisasi di semua bidang. Yuda sempat menjadi ketua koordinator bina desa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMM.
Dari pengalaman itu dia mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam program itu. Apalagi mleihat bahwa Garuda Nusa Youth Summit memiliki fokus di aspek volunteering, pengabdian dan konferensi.
"Melihat kesempatan untuk pengabdian di daerah 3T (tertinggal, terluar dan terdepan), saya menjadi bersemangat untuk ikut serta untuk menyebar ilmu dan pengalaman saya di bidang pengabdian masyarakat," terang Yuda seperti dikutip dari laman UMM, Selasa (15/11/2022).
Baca juga: 10 Jurusan dengan Daya Tampung Terbanyak di UI, Referensi Ikut SNBT
Mahasiswa program studi Agroteknologi ini menerangkan, pengalaman paling berkesan selama mengikuti program ini adalah ketika acara konferensi yang membahas permasalahan di perbatasan Indonesia dan Sustainable Development Goals (SDG).
Bukan hanya dengan mahasiswa Indonesia, tapi juga bersama mahasiswa serawak dan staf konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
"Saat di desa pengabdian, saya mengambil bagian di pendidikan lingkungan yakni dengan memberikan arahan terkait pengolahan sampah domestik organis menjadi pupuk kompis organik," ungkap Yuda.
Yuda memberikan penyuluhan dan melakukan praktik langsung bersama warga. Salah satu pengabdian masyarakat yang ia lakukan berlokasi di daerah Entikong, Kecamatan Sanggau, Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Baca juga: 15 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Selalu Dibutuhkan di Masa Depan
Selain penyuluhan, ia juga membuat palang edukasi lingkungan serta edukasi sampah pada anak-anak sekolah dasar (SD).
Yuda berkesempatan melakukan konferensi bersama pemuda lainnya membahas kondisi wilayah, indeks pembangunan manusia dan juga SDG.