Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Wabah PMK serta Pencegahannya dari Pakar UGM

Kompas.com - 31/05/2022, 10:50 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak kerap dijumpai akhir-akhir ini.

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bersifat merusak jaringan sel.

Baca juga: Punya Perut Buncit? Ini Obatnya dari Pakar IPB

Kerugian dari dampak penyakit ini bukan hanya dirasakan oleh peternak, tapi juga dapat dirasakan oleh masyarakat luas.

Oleh karena itu, edukasi mengenai penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak ini penting dimiliki.

"Penyakit PMK ini merupakan penyakit akut, cepat, mendadak kemudian sangat menular dan sangat infeksius. Bisa mengenai ruminansia, babi, dan juga sejenis rusa," ungkap Dosen FKH UGM, Prof. R. Wasito melansir laman UGM, Selasa (31/5/2022).

Karena selain dapat menginfeksi hewan ternak, ruminansia virus juga dapat menginfeksi rusa.

Menurut informasi yang diterima, PMK sudah menyebar ke 15 provinsi dalam waktu yang cepat.

Virus ini memiliki waktu inkubasi dalam kurun waktu 2-14 hari.

Dalam beberapa kasus, tanda gejalanya sudah muncul dalam waktu kurang dari 24 jam setelah virus menginfeksi.

Virus ini akan berkembang dalam jaringan faring, kulit, dan menyebar keseluruh tubuh melalui sirkulasi darah kemudian akan terbentuk lepuh pada faring.

"Gejala awal akut yaitu hipersalivasi (saliva berlebih), sapi tampak tidak bahagia, demam, dan nafsu makan menurun. Kalau gejala sudah kronik akan terbentuk lepuh, erosi, dan mengelupas," jelas Prof. Wasito.

Walaupun banyak sumber yang menyatakan penyakit ini tidak menular ke manusia, tetapi ditemukan beberapa kasus penularan ke manusia.

Baca juga: Profesor Unair: Wabah PMK Sapi Bisa Tertular ke Hewan Lain

Yaitu pada tahun 1834, manusia terinfeksi dari meminum susu sapi yang terinfeksi PMK serta pada tahun 1966 yang tercatat menjadi kasus infeksi FMK terakhir pada manusia.

Vaksin sebagai upaya pencegahan saat ini pun belum bisa memberikan perlindungan yang baik terhadap hewan.

Dalam penanganannya, PMK juga tidak memiliki pengobatan yang spesifik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com