Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Mahasiswa Aktif di Medsos? Universitas Pertamina Buka Beasiswa Influencer 2022

Kompas.com - 22/04/2022, 12:12 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Dilansir dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tahun 2020 lalu, sebanyak 91 persen pengguna internet Indonesia berasal dari kelompok usia 15 hingga 19 tahun.

Lahir di era digital, Gen Z kerap disebut sebagai digital natives yang menggunakan ragam media berbasis internet.

Sementara itu, Instagram Trend Report 2022 mencatat, Gen Z juga disebut sangat mengandalkan influencer sebagai rujukan dalam membeli produk atau mencari informasi.

Sebagai rumah bagi Gen Z dalam mengembangkan inovasi dan kreativitas, Universitas Pertamina (UPER) memberikan Beasiswa Influencer bagi para calon mahasiswa.

Baca juga: Uang Saku Di Atas Rp 10 Juta Per Bulan, Daftar 10 Beasiswa S1-S2 Ini

Cakupan beasiswa yang diberikan berupa pembebasan Biaya Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) hingga 100 persen bagi Gen Z yang aktif memproduksi konten berkualitas di media sosial.

“Syaratnya cukup mengunggah formulir dan transkrip nilai saja. Jumlah minimum followers atau subscribernya juga terbilang kecil, minimal 5.000. Pendaftaran untuk Beasiswa Influencer ini sudah dibuka mulai dari tanggal 29 Maret hingga 8 Mei 2022 mendatang,” jelas Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina, Budi W. Soetjipto dalam keterangan Universitas Pertamina beberapa waktu lalu.

Selain beasiswa influencer untuk calon mahasiswa baru, menurut Budi, saat ini Universitas Pertamina juga melakukan pembinaan kepada sejumlah mahasiswa yang aktif mengunggah konten-konten positif di media sosial.

“Para internal influencer ini mendapat sejumlah pelatihan seperti personal branding, produksi konten, dan video editing. Kampus juga memberikan apresiasi seperti biaya aktivasi dan uang saku,” tutur Budi.

Baca juga: Ikut Jalur Mandiri UI 2022? Ini Jadwal SIMAK UI 2022 dan Biaya Kuliah

Hal tersebut dilakukan universitas untuk mengarahkan kreativitas mahasiswa/i di media sosial ke arah positif dan bermanfaat. Tak dipungkiri, sejak maraknya kasus penipuan berkedok investasi yang menyeret sejumlah nama influencer, muncul kekhawatiran di tengah masyarakat terhadap influencer. Padahal, menurut pakar media digital Universitas Pertamina, Ita M. Hanika, S.A.P., M.I.Kom. AMIPR, peran influencer dalam edukasi publik sangat dibutuhkan.

“Influencer seyogyanya turut menjadi gatekeeper dalam pemberian informasi kepada masyarakat. Karenanya, influencer harus membuat konten yang berkualitas dan mengedukasi masyarakat. Pun, jika konten tersebut bersifat hiburan, tidak boleh memuat unsur SARA, menyudutkan satu pihak, ataupun melanggar hak cipta,” ungkap Ita dalam wawancara daring, Selasa (19/04).

Menurut Ita, perguruan tinggi juga harus dapat memberikan dukungan kepada para mahasiswa pegiat media sosial.

“Misalnya dengan memberikan dukungan moril seperti pelatihan dan pembinaan. Atau dukungan materil seperti pemberian beasiswa,” ujar Ita.

Baca juga: BCA Buka Magang Bakti 1 Tahun Lulusan SMA-SMK dan D1-S1, Segera Daftar

Jihan Duhita Naflah, internal influencer dari Program Studi Ekonomi Universitas Pertamina, mengungkapkan, selain menjadi sarana untuk aktualisasi diri, media sosial juga idealnya menjadi tempat untuk meluruskan informasi yang keliru.

“Misalnya ketika ada berita-berita viral di media sosial yang berpotensi pada misleading information, kita harus bisa mengcounter dengan fakta dan riset mendalam sehingga bisa meminimalisir hoax,” pungkas mahasiswi yang kini memiliki hampir dua ribu subscriber di kanal Youtube tersebut.

Adapun untuk konten terkait review produk, menurut Jihan, influencer harus bisa bersikap profesional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com