Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Minta Perguruan Tinggi Fasilitasi Program Kampus Mengajar

Kompas.com - 09/02/2021, 14:54 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com- Kampus Mengajar Angkatan 1 Kemendikbud sebagai bagian progam Kampus Merdeka resmi diluncurkan pada Selasa (9/2/2021).

Kali ini, dalam Peluncuran Kampus Mengajar 2021 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menantang para mahasiswa magang mengajar melalui program ini.

"Bagi mahasiswa yang berpartisipasi di dalam acara ini, saya berharap bisa mengajar adik-adik Sekolah Dasar (SD) selama 12 minggu di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar)," ujarnya, melalui zoom webinar Peluncuran Kampus Mengajar.

Nadiem mengatakan, selama ini ada sekitar 67 juta siswa yang terpaksa belajar di rumah akibat pandemi Covid 19.

Apalagi, banyak orangtua yang terpaksa beradaptasi dengan sistem pendidikan selama Covid 19.

Untuk itu, dengan dibukanya Kampus Mengajar Angakatan 1 tahun 2021 yang bekerja sama dengan LPDP, hal ini bisa menjadi realisasi dan implementasi Kampus Merdeka.

Ia mengatakan, mahasiswa yang ikut program ini dapat mengasah kepemimpinan dan kematangan sosial.

Di sisi lain, Nadiem juga mengingatkan semua perguruan tinggi akan hak para mahasiswa selama pandemi.

Baca juga: Siang Ini, Mendikbud Nadiem Ajak Semua Mahasiswa Daftar Kampus Mengajar

"Untuk itu, saya juga meminta ibu bapak pimpinan perguruan tinggi bisa memfasilitasi mahasiswa di luar program studi, dan di luar kampus. Kampus harus merevisi kurikulum selama pembelajaran di masa pandemi agar lulus tepat waktu," kata dia.

Ia juga meminta kampus bisa memudahkan pendaftaran dan konversi SKS Kampus Merdeka.

Sementara, Direktur LPDP Rionald Silaban mengatakan ada anggaran Rp 70 triliun hasil kelola dana kepentingan pembiayaan beasiswa dan riset.

"Dengan jumlah anggaran yang besar, kami berharap setelah lulus, mahasiswa bisa membantu permasalahan negara. Termasuk dapat memberikan kontribusi di dunia pendidikan akibat dampak Covid 19," ujarnya.

Direktur Jendereral Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud Nizam mengatakan kampus mengajar dibuka bagi mahasiswa yang ingin menjadi pendidik atau guru yang mengajar di tingkat SD.

Karena, dari data Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih banyak sekolah di daerah 3T yang membutuhkan bantuan para pendamping guru untuk membantu para guru dalam proses belajar mengajar.

"Mahasiswa bisa ikut mendampingi para guru di Sekolah. Sehingga rekan guru bisa terbantu agar pembelajaran bisa berjalan," tambahnya.

Tahun lalu, Kemendikbud membuka Program Kampus Mengajar Perintis. "Ya, pada mahasiswa tahun sebelumnya mengajar di daerah pelosok, 3T dan beberapa sekolah di wilayah perkotaan," kata dia.

Selama mengikuti program ini, nilai SKS mahasiswa setara 12 SKS selamma satu semeseter. "Mahasiswa akan mengajar selama 6 jam sehari," kata dia.

Selama mengajar, mahasiswa akan dibimbing dosen perguruan tinggi yang membina program ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com