Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Serangan di Gedung Konser Moskwa: 60 Orang Tewas dan Klaim NIIS

Kompas.com - 23/03/2024, 15:45 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekelompok pria bersenjata menyerang kerumunan penonton konser di Crocus City Hall, dekat Kota Moskwa, Rusia, pada Jumat (22/3/2024).

Setidaknya 60 orang tewas dan 145 lainnya luka-luka dalam serangan tersebut.

Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa berdarah itu.

Berikut sejumlah fakta yang berhasil dihimpun Tim Cek Fakta Kompas.com dari berbagai sumber.

Kronologi dan dampak serangan

Serangan terjadi ketika penonton memadati ruang pertunjukan Crocus City Hall yang berkapasitas 6.200 kursi.

Konser malam itu menampilkan band rock era Soviet, Picnic. Ketika konser akan dimulai, lima pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah penonton.

Begitu suara tembakan terdengar, penonton yang panik langsung berhamburan menyelamatkan diri. Pelaku juga memicu peledak yang menimbulkan kebakaran besar.

Dilansir Al Jazeera, kekacauan pada malam itu disaksikan oleh Alexei, seorang produser musik yang datang untuk menonton konser.

Alexei menuturkan, ia baru saja akan duduk di kursinya di barisan depan ketika terdengar suara letusan dan jeritan.

"Saya langsung menyadari bahwa itu adalah tembakan dan memahami bahwa kemungkinan besar itu adalah yang terburuk: serangan teroris," kata Alexei kepada AFP.

Ia menambahkan, situasi menakutkan itu membuat orang-orang panik dan berdesak-desakan saat keluar melalui pintu darurat.

Dilansir AP, Komite Investigasi Rusia melaporkan pada Sabtu (23/3/2024) pagi bahwa lebih dari 60 orang tewas akibat serangan tersebut.

Sementara itu, otoritas kesehatan merilis daftar 145 orang terluka, dengan 115 di antaranya dirawat di rumah sakit, termasuk lima anak-anak.

Serangan teroris juga mengakibatkan bangunan Crocus City Hall terbakar, dengan kepulan asap yang membumbung tinggi.

Dave Primov, yang berada di lokasi saat serangan terjadi, menggambarkan kepanikan dan kekacauan saat serangan dimulai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com