Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] SBY Akan Turun Demo jika KPU Paksakan Kemenangan Paslon 02

Kompas.com - 23/02/2024, 11:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Konten di media sosial mencatut nama Presiden ke-6 RI sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dalam unggahan itu disebutkan, SBY akan turun demo jika Komisi Pemilihan Umum (KPU) memaksakan kemenangan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi soal SBY akan turun demo jika KPU memaksakan kemenangan paslon nomor urut 2 dibagikan oleh akun TikTok ini (arsip).

Akun tersebut membagikan video SBY sedang berpidato dan diberi keterangan demikian:

"SUSILO BAMBANG YUDHIYONO MAHASISWA DAN MASYARAKAT AKAN TURUN DEMO BESAR. BILA KPU MEMAKSAKAN KEMENANGAN BUAT 02".

Tangkapan layar TikTok narasi yang menyebut SBY akan melakukan demo besar jika KPU memaksakan kemenangan 02Akun TikTok Tangkapan layar TikTok narasi yang menyebut SBY akan melakukan demo besar jika KPU memaksakan kemenangan 02

Penelusuran Kompas.com

Video yang digunakan dalam konten tersebut merupakan pemberitaan di kanal YouTube CNN Indonesia ini berjudul "SBY Soroti Gelombang Protes Kampus".

Dalam video, SBY tidak menyatakan akan melakukan demonstrasi jika KPU memaksakan kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.

Namun, SBY menyoroti petisi dan kritik dari para akademisi yang khawatir Pemilu 2024 tidak berlangsung secara damai, jujur, dan adil.

Pernyataan utuh SBY dalam video tersebut yakni:

Sementara itu ada juga pernyataan politik yang lebih jauh lagi kalau pilpres hanya berlangsung satu putaran berati itu curang ditambah kalau pilpresnya curang, kita tidak akan menerima. Dan negara siap-siap chaos, situasi ini tidak terjadi di empat pemilu sebelumnya.

Karenanya, melalui mimbar ini saya ingin menyampaikan pandangan saya, pandangan dari seorang yang tidak pernah absen dalam 20 tahun pemilu di era reformasi dan demokratisasi. Baik ketika saya berada di dalam ranah kekuasaan maupun ketika berada di luar ranah kekuasaan.

Pendapat saya, menuduh apa lagi memastikan bahwa pilpres ini pasti curang dan karenanya hasilnya pasti akan ditolak tentulah berlebihan, namun di sisi lain mengabaikan suara- suara di luar yang khawatir pilpresnya bakal curang tentu juga tidak bijak.

Adapun Partai Demokrat merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. 

Hingga Kamis (22/2/2024) pukul 22.30 WIB, data pada aplikasi Sirekap menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari dua paslon lainnya.

Perolehan suara Prabowo-Gibran telah mencapai 65.017.440 atau 58,93 persen. Data yang masuk sebanyak 61.9261 TPS (75,22 persen) dari total 823.236 TPS di seluruh Indonesia.

Kesimpulan

Narasi bahwa SBY akan turun demo jika KPU memaksakan kemenangan paslon nomor urut 2 tidak benar.

Dalam video yang dibagikan, SBY justru menyoroti petisi dan pernyataan kritis dari para akademisi kampus terkait Pemilu 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Tabung Elpiji Kosong Bisa Terisi Lagi Setelah Diguyur Air Panas

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

[VIDEO] Hoaks! Bill Gates Lepaskan Nyamuk Penyebar Kaki Gajah di Bali

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

[HOAKS] Najwa Shihab Wawancarai Beckham soal Bisnis Judi Online

Hoaks atau Fakta
Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Memanfaatkan Fitur Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com