KOMPAS.com - Salah satu hal yang menjadi sorotan dalam perhelatan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 adalah hasil hitung cepat (quick count) setelah pemungutan suara berlangsung.
Pada prinsipnya, hitung cepat merupakan metode ilmiah yang digunakan dengan mengambil sampel hasil penghitungan berbagai TPS yang dinilai representatif.
Hitung cepat dirilis untuk memenuhi prinsip transparansi dalam pemilu. Sehingga, saat hasil penghitungan cepat diumumkan maka masyarakat dapat memiliki perbandingan agar tidak terjadi dugaan penggelembungan suara.
Akan tetapi, banyak yang menilai hasil hitung cepat sebagai hasil konspirasi untuk memenangkan pasangan calon tertentu.
Sehingga, ada informasi yang disampaikan keliru. Misalnya, unggahan di media sosial yang memperlihatkan hasil hitung cepat versi lembaga Voxpol dengan keunggulan paslon 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Di sisi lain, beragam hasil hitung cepat memperlihatkan keunggulan untuk paslon 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Bagaimana faktanya?
Kompas.com menelusuri bahwa informasi yang disampaikan memang ada yang sesuai fakta.
Siaran CNN Indonesia pada Rabu (14/2/2024) pukul 15.21 memang memperlihatkan hasil hitung Voxpol dengan keunggulan Anies-Muhaimin.
Kendati demikian, Voxpol sudah mengakui bahwa hasil hitung cepat yang sudah ditampilkan di televisi itu tidak sesuai.
Penjelasan detailnya dapat disimak dalam infografik di bawah ini:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram