Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Penjelasan KPU Terkait Suara Anies Berkurang 3 Juta di Aplikasi Sirekap

Kompas.com - 17/02/2024, 12:15 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Di media sosial beredar berbagai unggahan yang menyebut perolehan suara pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berkurang lebih dari 3 juta dalam real count aplikasi sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) pada Kamis (15/2/2024).

Informasi tersebut dibagikan oleh beberapa pengguna media sosial, misalnya akun Twitter ini, ini, dan ini.

Akun tersebut membagikan tangkapan layar perolehan suara Anies di aplikasi Sirekap yang mengalami penurunan sekitar 3,4 juta.

Sebuah perbandingan suara nyoblos yang agak aneh lagi, sebelah kiri 15 februari 18:30 jumlah suara anies terdapat 13 juta sementara yang di sebelah kanan 15 februari 20:30 suara anies turun jumlah 3 juta jadi 10 juta sementara dari paslon 02 dan 03 naik

Bagaimana faktanya?

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Idham Holik menjelaskan, informasi KPU menurunkan perolehan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 1 sebesar 3.514.580  mengarah pada misinformasi. 

Menurut dia, menurunnya suara Anies di aplikasi Sirekap pada 15 Februari diakibatkan adanya koreksi data perolehan suara di TPS 006 Kelurahan Kota Dalam, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.

Dalam aplikasi Sirekap, pada tanggal 15 Februari pukul 18:30:23 WIB dipublikasikan bahwa di TPS 006 Kelurahan Kota Dalam, Lampung capres nomor urut 1 mendapat suara sebanyak 3.514.615.

Kemudian, kemudian capres nomor urut 2 mendapatkan suara 445, dan capres nomor urut 3 mendaptakan 315 suara. 

Padahal dalam formulir C.Hasil-PPWP perolehan suara capres nomor urut 1 di TPS 006 Kelurahan Kota Dalam, Lampung tidak mencapai 3.514.615. 

"Atas terjadinya publikasi tersebut, KPU bergerak cepat dengan memerintahkan operator Sirekap KPU Kabuparen Pesawaran, Lampung mengoreksi data terpublikasi tersebut dengan merujuk sepenuhnya terhadap data perolehan suara dalam foto formulir Model C.Hasil (Plano)," kata Idham kepada Kompas.com, Jumat (16/2/2024). 

Adapun berdasarkan data perolehan suara dalam foto C.Hasil-PPWP, capres nomor urut 1 mendapatkan 35 suara, capres nomor 2 mendapatkan 146 suara dan capres nomor urut 3 mendapatkan 15 suara. 

Foto foto C.Hasil-PPWP di  TPS 006 Kelurahan Kota Dalam, Lampung bisa dilihat di laman Kawalpemilu.org ini. 

Kesimpulan

Ada misinformasi dalam beredarnya kabar bahwa suara Anies-Muhaimin berkurang sekitar 3,4 juta dalam data real count KPU pada Kamis (15/2/2024) malam.

Memang betul ada perubahan data dalam Sirekap pada Kamis sekitar pukul 19.30, yaitu berkurangnya jumlah suara Anies-Muhaimin sekitar 3 juta.

Akan tetapi, KPU menjelaskan bahwa berkurangnya suara itu disebabkan koreksi atas kekeliruan input data dari TPS 006 di Kota Dalam, Pesawaran, Lampung.

Suara Anies-Muhaimin saat itu tercatat sebanyak 3.514.615. Berdasarkan laporan data dari TPS tersebut yang ada di situs KawalPemilu.org, suara Anies-Muhaimin tercatat ada 35.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

[HOAKS] Rekaman Suara Sri Mulyani Marahi Pegawai Bea Cukai

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

[KLARIFIKASI] Video Turbulensi Pesawat ALK, Bukan Singapore Airlines

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com