Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Beredar klaim bahwa kasus luar biasa (KLB) polio terjadi karena penularan dari anak yang sudah menerima vaksin ke anak yang belum divaksin.
Pengguna Facebook lantas mengaitkan vaksin polio sebagai upaya pembunuhan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari narasi tersebut.
Informasi soal KLB polio terjadi karena penularan dari anak penerima vaksin ke anak yang belum divaksin, disebarkan oleh akun Facebook ini pada Sabtu (6/1/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasinya:
KASUS POLIO YANG DITEMUKAN DI JAWA ADALAH KASUS VDVP DARI VAKSIN TIPE 2 (cVDPV2). ARTINYA KASUS POLIO DI TULARKAN OLEH ANAK YANG SUDAH MENERIMA VAKSIN POLIO K ANAK YG SEHAT TIDAK VAKSIN. INI DATA WHO YANG MAU KALIAN TUTUPI??
Penjelasan oleh WHO: "Virus polio yang diturunkan dari vaksin adalah strain virus polio yang terdokumentasi dengan baik dan bermutasi dari strain aslinya yang terkandung dalam OPV (vaksin polio). OPV mengandung virus polio hidup yang dilemahkan yang bereplikasi di usus"
Kebohongan dan tindakan YANG DILAKUKAN WAKANDA DAN MENUTUPI FAKTA INI . Hal ini sangat membahayakan anak-anak dan berpotensi menimbulkan pemVunuhan jika ada di antara anak-anak tersebut yang meninggal.
EMAK2 VANGSATT MAU LO DUSTAI DATA WHO PENYEBAB POLIO ADALAH DITULARKAN DARI ANAK YG D VAKSIN POLIO??? LO CEK AJA LANGSUNG D LINK RESMI WHO
Pengunggah lantas menyertakan tautan dari situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) soal kasus polio yang terdeteksi dari virus polio tipe 2 yang diturunkan dari vaksin (cVDPV2) pada 17 Maret 2023.
Terdapat pula tangkapan layar situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jumat (5/1/2024).
Virus polio memiliki tiga strain, yakni strain-1 (Brunhilde), strain-2 (Lansing), dan strain-3 (Leon), termasuk family Picornaviridae.
Dikutip dari situs Kemenkes, virus polio yang ditemukan dapat berupa virus polio vaksin atau sabin, virus polio liar atau Wild Poliovirus (WPV), dan Vaccine Derived Poliovirus (VDPV).
Adapun VDPV diklasifikasikan dalam tiga kategori, yakni Immunodeficient-related VDPV (iVDPV), Circulating VDPV (cVDPV), dan Ambiguous VDPV (aVDPV).
iVDPV berasal dari pasien imunodefisiensi. Kemudian kategori cVDPV ketika ada bukti transmisi penularan dari orang ke orang.
Sementara aVDPV apabila tidak dapat diklasifikasikan sebagai cVDPV atau iVDPV.