Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim, calon presiden Prabowo Subianto mengganti calon wakil presiden pendampingnya, Gibran Rakabuming Raka.
Dalam unggahan disebutkan, Prabowo dan partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) kecewa saat mengetahui ijazah Gibran palsu.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Sebagai konteks, keaslian ijazah Gibran tengah menjadi perdebatan. Hal itu berawal dari twit akun X (Twitter) @DokterTifa yang mempertanyakan keaslian ijazah Gibran dari University of Technology Sydney (UTS) Insearch, Sydney, Australia.
Narasi soal Prabowo memutuskan untuk mengganti cawapresnya, Gibran, karena ijazah palsu muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.
Akun tersebut membagikan video berdurasi 10 menit 15 detik pada 20 November 2023 dengan judul:
Gibran tak berkutik, prabowo ambil keputusan mengganti cawapres.
Kemudian dalam thumbnail video terdapat keterangan demikian:
DI COPOT & DI USIR DARI GOLKAR. PRABOWO DAN SEMUANYA KECEWA SAAR TAU IJAZAH GIBRAN PALSU.
Setelah video disimak sampai tuntas, tidak terdapat informasi soal Prabowo mengganti posisi Gibran sebagai cawapres karena ijazah palsu.
Narator video hanya membacakan artikel di laman Matamata.com ini berjudul “Tak Bisa Berkutik! Tersebar Bukti Gibran Rakabuming Cuma Lulusan SMK di Australia”.
Artikel tersebut membahas soal akun X yang mengunggah sebuah surat yang diklaim berisi keterangan pendidikan Gibran.
Dalam surat itu tertulis bahwa Gibran menyelesaikan pendidikan di University of Technology Sydney (UTS) Insearch, yang dianggap setara dengan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Indonesia.
Adapun Tim Cek Fakta tidak menemukan informasi valid bahwa Prabowo mengganti posisi Gibran sebagai cawapres.
Menanggapi soal isu ijazah palsu, pada Senin (20/11/2023), Gibran menunjukkan dua dokumen kepada wartawan di Balai Kota Solo.