KOMPAS.com - Sydney Opera House di Australia diresmikan oleh Ratu Inggris Elizabeth II pada 20 Oktober 1973. Bangunan itu disebut sebagai obyek yang paling sering dipotret di dunia.
Bentuk atapnya menyerupai layar kapal berwarna putih dan dibangun berkat kompetisi internasional yang diadakan pemerintah New South Wales.
Dilansir BBC, kompetisi itu diadakan untuk mencari desain gedung pertunjukan yang akan dibangun di Bennelong Point, Sydney. Bangunan itu diproyeksikan sebagai ikon Sydney.
Sebanyak 233 desain karya arsitek dari berbagai negara diikutkan dalam kompetisi tersebut. Namun tak disangka, pemenangnya justru arsitek muda dari Denmark, Jorn Utzon.
Pembangunan Sydney Opera House dimulai pada 1959 dengan melibatkan lebih dari 10.000 pekerja, dan diperkirakan rampung dalam empat tahun.
Namun, Sydney Opera House baru selesai dikerjakan 14 tahun kemudian. Tak hanya waktu pembangunan yang molor, anggaran untuk Sydney Opera House juga membengkak dari estimasi awal 7 juta dolar Australia menjadi hampir 102 juta dolar Australia.
Meski demikian, terselesaikannya Sydney Opera House disambut dengan baik. Bahkan, Ratu Elizabeth II meresmikan langsung bangunan itu, diiringi dengan atraksi kembang api dan pertunjukan Simfoni Beethoven Nomor 9.
Dilansir ABC News, angin berembus kencang saat hari peresmian Sydney Opera House.
Elizabeth II berdiri di panggung darurat di halaman depan menghadap gedung, bersama Pangeran Phillip, Perdana Menteri New South Wales saat itu Sir Robert Askin, dan pejabat lainnya.
Dilaporkan bahwa batu ditaruh di ujung gaun Elizabeth II untuk mencegahnya terangkat akibat embusan angin kencang.
Perayaan dimulai dengan pertunjukan helikopter dan kembang api, yang disaksikan oleh sekitar jutaan orang di sepanjang tepi pantai.
Peresmian Sydney Opera House juga dimeriahkan para penari Lardil, kelompok tari penduduk asli Pulau Mornington di Queensland, pertunjukan marching band, dan rentetan klakson kapal.
Pada 2006, Elizabeth II kembali hadir untuk meresmikan barisan tiang baru di sisi barat gedung, yang dengan bercanda dia sebut sebagai "upacara peresmian yang kedua".
“Ketika saya membuka gedung ini pada Oktober 1973, semua sepakat bahwa gedung opera ini lebih dari sekadar pusat seni pertunjukan, lebih dari sekadar karya arsitektur yang hebat. Pada saat itu, gedung ini telah, dan sampai sekarang, menjadi simbol negara," tuturnya.
Dikutip dari Google Arts and Culture, arsitek Jorn Utzon mendapatkan inspirasi untuk desain unik Sydney Opera House setelah mempelajari arsitektur bangsa Maya dan Aztec.