Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses ke Pemeriksa Fakta Rendah, Publik Rentan Terpapar Hoaks Pemilu

Kompas.com - 20/10/2023, 18:13 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rendahnya akses terhadap medium pemeriksa fakta menjadi salah satu penyebab masyarakat rentan terpapar gangguan informasi atau hoaks dalam Pemilihan Umum 2024.

Hal ini tergambar dalam hasil survei opini publik tentang proyeksi dan mitigasi penyebaran gangguan informasi dalam Pemilu 2024.

Survei dilakukan The Safer Internet Lab (Sail), hasil kolaborasi The Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Google Indonesia, pada 4-10 September 2023.

Selain itu, tingginya kerentanan publik juga disebabkan tingkat verifikasi informasi secara mandiri yang rendah dan ketidaksadaran bahwa gangguan informasi merupakan gerakan terorganisasi serta terstruktur.

"Kenapa kami menyimpulkan kerentanannya tinggi? Paling tidak karena tiga hal," kata Ketua Departemen politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes, dalam acara peluncuran survei, Rabu (18/10/2023), yang diakses secara daring.

Survei opini publik tentang proyeksi dan mitigasi penyebaran gangguan informasi dalam Pemilu 2024 melibatkan 1.320 responden di 34 provinsi.

Hasil survei menunjukkan, sebanyak 81,4 persen responden tidak pernah membaca hasil koreksi informasi hoaks melalui situs resmi pemerintah, media massa, atau organisasi pemeriksa fakta.

Sementara, hanya sekitar sepertiga atau 18,6 persen yang pernah membaca hasil penelusuran fakta dari informasi keliru yang beredar.

Selain itu, responden juga kurang memiliki kebiasaan untuk membagikan hasil pemeriksa fakta yang mereka baca.

Dari 246 orang yang pernah membaca artikel pemeriksa fakta, sebanyak 31,7 persen tidak pernah membagikannya.

Sementara 28,9 persen responden sering membagikan dan 39,4 persen jarang membagikan artikel atau konten pemeriksa fakta.

Hasil surveinya dapat dilihat di sini.

Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial di Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).KOMPAS.com/ KRISTIAN ERDIANTO Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial di Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/10/2019).

Tingkat verifikasi informasi rendah

Terkait rendahnya tingkat verifikasi informasi secara mandiri, Sebanyak 45,4 persen responden tidak pernah mengecek kembali informasi yang mereka terima.

Sisanya, yakni 23,6 persen sering dan 31,1 persen jarang mengecek kebenaran informasi.

Sebagian besar dari mereka yang mengecek kembali kebenaran informasi, melakukan pengecekan melalui Google Search sebanyak 37,3 persen dan 35,6 persen bertanya pada teman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Kebencian terhadap Perang Nuklir yang Melahirkan Godzilla

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

[HOAKS] Cristiano Ronaldo Kritik Penampilan Marselino Ferdinan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

[HOAKS] Pelatih Timnas Guinea Kaba Diawara Sebut Indonesia Negara Miskin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Saldi Isra Mundur dari Hakim MK, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Misteri Penemuan Mayat di Kepulauan Seribu pada 1998...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

[HOAKS] Lionel Messi Kritik Marselino Ferdinan karena Bermain Egois

Hoaks atau Fakta
Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut 'Symphony No. 9'

Beethoven Diyakini Tak Sepenuhnya Tuli Saat Debut "Symphony No. 9"

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Guinea Mundur dari Babak Play-off Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Jokowi dan Megawati di Istana pada 2016

Hoaks atau Fakta
Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks, Spongebob Squarepants Terinspirasi Kisah Tragis Bocah 9 Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com