Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Sebuah video yang menunjukkan aksi kelompok penerjun payung dikaitkan dengan serangan kelompok Hamas ke wilayah Israel baru-baru ini.
Video itu beredar setelah konflik Israel-Palestina kembali memanas sejak Sabtu (7/10/2023), yakni setelah Hamas menyerang dengan tembakan roket dan menyusup ke wilayah Israel.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru dan perlu diluruskan.
Video aksi kelompok penerjun payung yang dikaitkan dengan serangan Hamas ke Israel dibagikan oleh akun Facebook ini pada Rabu (11/10/2023) dan telah ditonton 300.000 kali.
Berikut narasi yang dibagikan:
Ngeri Perjuangan para Mujahid. Israel ketar ketir kawan. The real PUBG
Dalam video itu, tampak aksi kelompok penerjun payung di atas sebuah permukiman. Tampak salah seorang penerjun payung mengibarkan sebuah bendera.
Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video serupa diunggah akun TikTok ini pada 20 September 2023.
Takarir (caption) video memuat tagar dalam bahasa Arab, yang berarti #Egypt atau #Mesir. Selain itu, bendera yang dikibarkan salah seorang penerjun payung adalah bendera Mesir.
@olaalkasem ?????? ??????? ????????????????????????????????????????????????????????#??????_??????? #??? #????? #explor #???? #??????? #????? #?????? #????????????????? #????? #????_??????_?????_????? #?????? ? Türküm - Serhat Durmus
Memang benar Hamas menerapkan taktik paragliding saat menginfiltrasi wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023).
Namun, video itu bukan serangan Hamas ke Israel. Selain itu, video tersebut telah beredar di media sosial sebelum konflik Israel-Palestina kembali memanas.
Dikutip dari Kompas.id, ribuan anggota Hamas telah bersiap-siap-siap untuk bergerak mendekati wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi. Mereka bersiap untuk memasuki wilayah Israel dari darat, laut, dan udara.
Sekitar pukul 06.30 waktu setempat, Hamas mulai menembakkan ribuan roket ke seluruh wilayah selatan Israel.
Hamas mengeklaim menembakkan sekitar 5.000 roket ke arah tersebut dan membuat sirene peringatan tanda bahaya berbunyi, mulai dari Tel Aviv hingga Beersheba.
Pada saat itulah, ribuan anggota kelompok Hamas memasuki wilayah Israel dengan berbagai cara, mulai dari memotong kawat pagar pembatas, menggunakan paragliding, hingga menyusup melalui jalur laut.