Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah konten di media sosial mengeklaim, ayah Presiden Joko Widodo, Widjiatno Notomihardjo, adalah tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang terlibat peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konten tersebut tidak benar atau hoaks.
Konten yang mengeklaim ayah Jokowi adalah tokoh PKI dibagikan oleh akun Facebook ini pada Minggu (6/8/2023).
Berikut narasi yang dibagikan:
IDENTITAS JOKOWI TERBONGKAR DARI MULUTNYA SENDIRI' BAHWA DIA ADALAH ANAK NOTO MIHARDJO, TOKOH PKI 1965 PENGAWAL DN. AIDIT. PKI PEMBUNUH RAKYAT, MEMBUNUH PARA SANTRI, MEMBUNUH PARA ULAMA DAN MEMBUNUH 9 JENDRAL, 2 JENDRAL DI BUNUH DI JOGYA DAN 7 JENDRAL DI BUNUH DI JAKARTA. HATI HATI JOKOWI ITU PKI TULEN.
Narasi itu disertai video berdurasi 1 menit 16 detik yang telah ditonton lebih dari 338.000 kali.
Video itu memperlihatkan momen ketika Jokowi menikahkan adik perempuannya, Idayati, dengan Anwar Usman, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saya nikahkan dan saya jodohkan dengan saudari perempuan saya Idayati binti Notomihardjo," kata Jokowi.
Tim Cek Fakta Kompas.com memeriksa biografi Jokowi untuk memverifikasi klaim ayahnya adalah seorang tokoh PKI.
Dikutip dari Kompaspedia, Jokowi lahir di Solo, Jawa Tengah pada 21 Juni 1961 dari pasangan Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi.
Jokowi adalah anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara. Ketiga adik perempuannya, yaitu Iit Sriyantini, Idayati, dan Titik Relawati.
Jokowi berasal dari keluarga sederhana. Untuk menghidupi keluarga, ayah Jokowi berjualan kayu dan bambu di tepi kali.
Dikutip dari buku Jokowi dari Bantaran Kalianyar ke Istana (2018), sekitar satu tahun setelah keluarga Jokowi pindah ke kawasan Gilingan, terjadi peristiwa G30S pada 1965.
PKI dituding menjadi pihak yang bertanggung jawab. Kemudian, tentara melakukan sweeping terhadap anggota komunis dan simpatisannya di berbagai tempat, termasuk di Kota Solo.
Beberapa tetangga Pak Noto (nama panggilan ayah Jokowi) waktu itu juga ditangkap karena dianggap sebagai anggota atau simpatisan PKI dan organisasi sayapnya, seperti Gerwani.