KOMPAS.com - Nama Papa T Bob sering muncul di kredit video klip dan kaset lagu anak-anak pada periode 1980 sampai 1990-an.
Jauh sebelum ada Spotify, YouTube Music, atau pemutar musik digital sejenisnya, anak-anak Indonesia dihibur melalui kaset dan compact disk (CD).
Lagu ciptaan Papa T Bob menghiasi memori dengar anak-anak pada zamannya.
Selain menciptakan lagu, Papa T Bob juga turut mengangkat kepopuleran penyanyi cilik Tanah Air. Lagu populernya terjual jutaan keping, tak kalah dengan lagu untuk orang dewasa.
Maestro lagu anak-anak tersebut telah berpulang tiga tahun lalu, tepatnya 7 Juli 2020.
Baca juga: Mengenang Papa T Bob, Pencipta Lagu Anak yang Populer di Era 90-an
Lahir dengan nama asli Erwanda Lukas. Momen kelahirannya cukup unik karena ia lahir di sebuah kapal yang berlayar di pesisir Kepulauan Sangir, Talaud Sulawesi Utara pada 22 Oktober 1960.
Awalnya ia menciptakan musik dengan nama Wanda Chaplin. Pada 1979, dengan nama tersebut ia memenangkan Lomba Musik Humor.
Ia juga sempat menjadi juara musik humor nasional bersama Kelompok Recekan, grup komedi yang dibentuk bersama murid SMAN 31 Jakarta.
Erwanda juga sempat menjajal musik country dengan menyanyi dan merekam sendiri 10 album.
Selang sepuluh tahun, Erwanda mulai tertarik dengan dunia musik anak.
Baca juga: Papa T Bob Masih Berdiskusi soal Musik Sebelum Meninggal Dunia
Pada 1989, ia pertama kali menciptakan lagu anak-anak berjudul "Semut-Semut Kecil" dengan nama samaran Papa T Bob.
Nama T Bob diambil dari nama ankanya yang kala itu masih berusia sembilan tahun.
Lagu anak-anak ciptaannya langsung sukses. Ia pun melanjutkan karirnya di industri lagu anak-anak dengan menciptakan lagu seperti "Air Diobok-obok" yang dinyanyikan Joshua Suherman.
Dia juga menjadi pencipta lagu "Bolo-bolo" yang dinyanyikan Tina Toon, "Jangan Marah", "Katanya" milik Trio Kwek-Kwek selalu akrab di telinga generasi milenial.