KOMPAS.com - Dugaan kasus ajaran sesat Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun tengah menjadi sorotan. Seiring dengan itu, muncul sejumlah informasi keliru di media sosial.
Ada pula kabar simpang siur soal pertandingan FIFA Matchday Indonesia melawan Portugal serta video manipulasi pemilik Twitter dan pendiri Facebook bertanding tinju.
Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, simak rangkuman penelusuran fakta berikut.
Pemimpin Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang diklaim telah ditahan pada 25 Juni 2023.
Disebutkan, penahanan dilakukan atas perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Narasi tersebut beredar melalui sebuah video di Facebook.
Setelah ditelusuri Kompas.com, narator video membacakan artikel membahas pernyataan Mahfud MD soal tiga pelanggaran yakni tindak pidana, administrasi, dan ketertiban sosial yang dilakukan Ponpes Al Zaytun.
Tidak ada informasi yang menunjukkan adanya penangkapan Panji Gumilang.
Thumbnail yang digunakan pun diambil dari foto terduga teroris dan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 2021.
Setelah melawan Argentina, timnas Indonesia diklaim akan bertanding melawan Portugal dalam FIFA Matchday.
Di media sosial, ada yang menyebut tanggal pertandingan pada 23 dan 30 Juni 2023. Padahal, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) belum dapat memastikan pertandingan tersebut.
PSSI memang membuka peluang agar timnas bertanding dengan tim unggul, termasuk Portugal.
Namun Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, laga uji coba dengan tim-tim besar dunia tersebut hanya dapat dilakukan setahun sekali.
Fakta selengkapnya dapat dibaca di sini.
Dalam sebuah video di Facebook, keluarga Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud disebut mendoakan Anies Baswedan menjadi presiden.