KOMPAS.com - Laga Argentina melawan Inggris di perempat final Piala Dunia 1986 Meksiko menjadi salah satu momen bersejarah bagi pencinta sepak bola.
Di pertandingan itu lahir sebuah gol ikonis sekaligus kontroversial yang diciptakan legenda Argentina, Diego Armando Maradona.
Maradona yang kala itu berusia 25 tahun berhasil membawa Argentina melaju ke semifinal lewat dua golnya ke gawang Three Lions.
Satu gol yang ia cetak menggunakan tangan kemudian dijuluki sebagai gol "Tangan Tuhan."
Baca juga: Maradona, antara Narkoba dan Kedekatannya dengan Mafia
Dilansir Sporting News, pertandingan antara Argentina melawan Inggris di di Stadion Azteca, Mexico City pada 22 Juni 1986 berlangsung ketat dan panas.
Terlebih, kedua negara baru saja bersitegang usai terjadi Perang Malvinas yang menewaskan sekitar 1000 orang.
Begitu peluit pertandingan dibunyikan, baik Argentina maupun Inggris langsung mencoba menyerang untuk menghasilkan gol. Namun, usaha mereka tidak membuahkan hasil. Skor 0-0 bertahan hingga babak pertama berakhir
Memasuki babak kedua, Argentina mencoba mengambil inisiatif menyerang.
Pada menit ke-50 Maradona menerobos pertahanan Inggris dengan gerakan lincahnya. Ia kemudian memberikan umpan kepada rekannya, Jorge Valdano yang berada di dekat kotak penalti.
Baca juga: Piala Dunia 1958 Jadi Saksi Munculnya Legenda Sepak Bola Bernama Pele
Valdano gagal mengontrol umpan Maradona, kemudian seorang pemain bertahan Inggris mencoba menghalau bola tersebut. Akan tetapi, bola justru melambung ke arah gawang Inggris yang dijaga Peter Shilton.
Melihat bola melambung ke arah gawang, Maradona mengejarnya dan berhadapan dengan Peter Shilton.
Sadar tubuhnya hanya 165 centimeter, Maradona lantas meninju bola dengan tangan kirinya. Bola pun akhirnya masuk ke gawang Inggris.
Spontan, para pemain Inggris protes dan menganggap bahwa itu adalah handball. Namun Maradona tak peduli. Ia malah melakukan selebrasi.
Wasit Ali bin Nasser dari Tunisia mengesahkan gol Maradona. Sehingga Argentina unggul 1-0.
Baca juga: Bola Tangan Tuhan Maradona Dilelang, Nilainya Ditaksir Mencapai Rp 51 Miliar