KOMPAS.com - Pada 9 Juni 1959, Amerika Serikat meluncurkan kapal selam dengan rudal balistik bertenaga nuklir yang diberi nama USS George Washington.
Kapal tersebut diluncurkan ketika AS terlibat Perang Dingin dengan Uni Soviet. Saat itu AS bersaing dengan Uni Soviet dalam bidang teknologi dan senjata nuklir.
AS tidak mau kalah dengan Soviet yang mulai memodifikasi kapal selamnya dengan rudal berujung nuklir.
Sebelumnya, AS telah mengembangkan senjata nuklir seperti PGM-19 Jupiter serta kapal kelas skipjack dengan tenaga nuklir USS Scorpion (SSN-589).
Dikutip dari Smithsonian Institution, perusahaan pembuat kapal Electric Boat Co. mengubah desain kapal selam tersebut.
Desain kapal selam yang kala itu sedang dibangun diubah dengan memasukkan 16 tabung peluncuran di antara layar dan buritan sepanjang 40 meter.
Total panjang kapal selamnya menjadi 162 meter dan lebar 10 meter. Kecepatan permukaannya mencapai 16 knot atau 30 km/jam, sedangkan kecepatan saat menyelam adalah 22 knot atau 41 km/jam.
Dilansir Militaryfactory.com, kapal selam tersebut membawa 16 rudal Polaris A1 dan 12 torpedo isi ulang.
Dengan adanya perubahan desain, tabung peluncur untuk rudal balistik nuklir dapat dipasang.
Nama USS George Washington atau SSBN-598 dipilih untuk menghormati Panglima Angkatan Darat Kontinental dan Presiden Pertama AS, George Washington.
USS George Washington pertama kali ditugaskan pada 30 Desember 1959.
Pada 28 Juni 1960, USS George Washington berlayar ke Cape Canaveral, Florida untuk menguji dua propelan rudal Polaris untuk diluncurkan di bawah air. Uji coba tersebut sukses.
Dikutip dari situs web resmi Angkatan Laut AS, setelah mampu membuat peluncuran rudal bersejarah, kapal tersebut memulai patroli pertamanya selama 66 hari.
Pada patroli kedua, USS George Washington pergi ke Holy Loch, Skotlandia, pada April 1961.
Selama beberapa tahun kemudian, kapal selam tersebut melakukan patroli rahasia di dekat garis pantai Soviet.