Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2023, 16:10 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Foto baliho dengan teks yang dinilai menyudutkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) beredar di Facebook.

Baliho itu bertuliskan ”PDI-P tidak butuh suara umat Islam”. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Foto baliho bertuliskan "PDI-P tidak butuh suara umat Islam" ditemukan di sejumlah akun Facebook seperti ini, ini, ini, dan ini.

Baliho itu juga menggunakan logo partai bergambar banteng, serta mencatut nama Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Selain PDI-P, tercantum logo partai politik lain, yakni PDI-P, PKB, Golkar, PPP, Hanura, Nasdem, dan Perindo.

"Ini yg membuat umat muslim marah. Makanya masyarakat Indonesia lebih khusus muslim, gk mau memilihnya," tulis salah satu akun pada Kamis (1/6/2023).

Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, 25 April 2032, soal foto baliho bertuliskan PDI-P tidak butuh suara umat Islam.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun Facebook, 25 April 2032, soal foto baliho bertuliskan PDI-P tidak butuh suara umat Islam.

Penelusuran Kompas.com

Baliho memuat propaganda tersebut dipastikan hoaks. PDI-P Jawa Barat telah meminta kepolisian untuk mengusut penyebaran konten tersebut.

Dilansir Harian Kompas, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kabupaten Garut telah melaporkan penyebar konten ke Polres Garut.

Penyebar konten lainnya ditangkap di Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung oleh Tim Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

Menurut pengakuan penyebar konten, baliho itu merupakan hasil editan.

Baliho aslinya memuat teks berikut:

Pesan istri kepada suami: Wahai suamiku, carilah rezeki yang halal saja. Aku dan anak-anakmu rela lapar dengan yang sedikit tapi halal, daripada kenyang namun dibakar api neraka.

Terkait kasus tersebut, Kepala Polda Jabar Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuat konten yang berpotensi memecah belah.

"Masyarakat juga perlu bijak. Jika menerima informasi yang berbau SARA ataupun ujaran kebencian, jangan ditelan mentah-mentah, bahkan malah disebar. Informasi yang masuk sebaiknya dicek kebenarannya dan hati-hati kalau menyebarkan hoaks malah bisa terkena Undang-Undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik)," ujar Agung kepada Harian Kompas.

Lokasi baliho

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, baliho soal pesan istri yang telah diedit beredar setidaknya sejak 2017.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

[HOAKS] Terbukti Suap Wasit, Uzbekistan Didiskualifikasi dari Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

[HOAKS] Video Ronaldo Tiba di Qatar untuk Menonton Piala Asia U-23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

[HOAKS] Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com