Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Gunakan AI Voice Detector untuk Deteksi Konten Suara Rekayasa

Kompas.com - 10/05/2023, 08:55 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konten cover lagu menggunakan suara tokoh terkenal belakangan ini marak beredar di media sosial.

Salah satu konten yang viral adalah suara Presiden Joko Widodo menyanyikan lagu "Asmalibrasi" karya Soegi Boernean, yang diunggah pengguna TikTok @dhamz._, pada 27 April 2023.

@dhamz._ Membalas @fixxx_07 nii bang #aicover #fyp #jokowi #asmalibrasi ? ASMALIBRASI _ ALI XD - USAYBARAW [LM]

Pada bagian caption, akun @dhamz._ membubuhkan tagar #aicover yang menunjukkan bahwa konten itu dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Mendeteksi suara AI

Meski menghibur, namun konten suara hasil rekayasa menyimpan potensi berbahaya apabila disalahgunakan.

Misalnya, suara tokoh terkenal dimanfaatkan untuk membuat klaim palsu atau narasi bohong. Skenario tersebut tidak mustahil terjadi.

Baca juga: Cara Mendeteksi Rekayasa Suara yang Dihasilkan AI

Apabila AI dapat diprogram untuk bernyanyi menggunakan suara tokoh terkenal, lantas apa yang dapat menghalangi penyalahgunaan AI dalam membuat ucapan bohong?

Kini terdapat beberapa perangkat digital atau web yang dapat mengidentifikasi apakah sebuah konten suara dihasilkan melalui AI, salah satunya aivoicedetector.com.

Namun, layanan tersebut tidak gratis dan hanya bisa diakses dengan membayar biaya langganan 9,8 dolar AS per bulan atau sekitar Rp 144.000 (kurs Rp 14.719,55).

Berikut cara mendeteksi suara AI menggunakan tools AI Voice Detector:

1. Tentukan file audio yang akan diperiksa. Untuk percobaan ini, file audio yang digunakan adalah lagu Asmalibrasi versi cover Jokowi yang dibuat pengguna TikTok @dhamz._

2. Untuk mendapatkan file audio tersebut, salin tautan video TikTok di akun @dhamz._. Setelah itu tempel tautan yang telah disalin ke situs SnapTik lalu klik "Download".

3. Setelah diunduh, video (mp4) tersebut diubah ke format audio (mp3) melalui situs https://cloudconvert.com/mp4-to-mp3

4. Periksa durasi audio. Apabila lebih dari 25 detik, potong audio menggunakan tool Clideo yang dapat diakses di https://clideo.com/cut-audio

5. Pisahkan suara vokal dari suara musik dengan menggunakan tool Vocal Remover yang dapat diakses di https://vocalremover.org/

6. Unggah file audio yang hanya berisi vokal Jokowi ke aivoicedetector.com lalu klik "Detect Voice" (pastikan sudah login dan membayar biaya langganan).

7. Tunggu beberapa saat, hasil deteksi akan ditampilkan dalam bentuk probabilitas.

Dengan menggunakan metode tersebut, AI Voice Detector menentukan bahwa lagu "Asmalibrasi" versi cover Jokowi yang diunggah @dhamz._ memiliki probabilitas 97,38 persen dihasilkan suara AI, dan 2,62 persen suara asli.

Hasil deteksi suara AI di lagu Asmalibrasi versi cover JokowiScreenshot Hasil deteksi suara AI di lagu Asmalibrasi versi cover Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com