Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah video di Facebook mengabarkan soal serangan Iran ke Israel untuk pertama kalinya, pada Jumat (14/4/2023).
Video itu menampilkan reruntuhan akibat serangan, serta pernyataan dari Perdana Menteri Israel.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video itu tidak benar atau hoaks.
Video serangan Iran ke Israel untuk pertama kalinya disebarkan oleh akun Facebook ini pada Minggu (16/4/2023). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut judul video berdurasi 3 menit 46 detik tersebut:
DRONE IRAN SERANG IBU KOTA ISRAEL UNTUK PERTAMA KALINYA
Ada sejumlah kekeliruan dalam video. Baik narasi yang dibacakan oleh narator, maupun cuplikan yang dipakai.
Berikut poin-poin yang perlu diluruskan dalam video:
"Rentetan serangan drone kamikaze Iran dilaporkan menghantam sebuah kota di kawasan di Ibu Kota Israel, Tel Aviv untuk pertama kalinya pada Jumat, (14/4/2023)," ujar narator.
Pada tanggal tersebut, tidak ditemukan laporan soal serangan drone ke Israel.
Serangan yang tercatat awal bulan ini, tepatnya pada 7 April 2023 terjadi di Tel Aviv dan West Bank. Ada serangan teroris yang mengakibatkan tiga orang tewas dan delapan orang luka-luka.
Situs Kedutaan besar Amerika Serikat (AS) di Israel menerbitkan lelayu atas serangan tersebut.
Sepanjang video, narator menyampaikan soal drone kamikaze yang menyerang Tel Aviv. Ia menyebut drone yang menyerang adalah drone kamikaze Shahed-136.
Setelah ditelusuri, narator membacakan artikel dari Sindonews.com yang diterbitkan pada 6 Oktober 2022. Namun, narator mengubah nama negara pada artikel tersebut.
Dalam artikel aslinya, diberitakan bahwa ibu kota Ukraina, Kyiv, mengalami serangan drone kamikaze pada 5 Oktober 2022.