Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebar Kebencian dan Teori Konspirasi Kembali Muncul di Twitter

Kompas.com - 11/03/2023, 08:59 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah akun yang diaktifkan kembali oleh Twitter diketahui menyebar kebencian dan informasi keliru.

Tim Disinformasi BBC, pada Rabu (8/3/2023), melaporkan analisis 1.100 akun yang telah diaktifkan kembali oleh Twitter. Lebih dari sepertiga akun kembali mengunggah konten bermasalah.

Sebelumnya, akun-akun itu ditangguhkan karena melanggar kebijakan platform. Kemudian, di bawah kepemilikan baru Twitter yang dipegang Elon Musk, sejumlah akun dipulihkan.

Baca juga: Disinformasi, Michelle Obama Diklaim sebagai Laki-laki

Keputusan itu diambil sebagai wujud kebebasan berekspresi absolut yang digembar-gemborkan oleh CEO Tesla dan SpaceX tersebut.

Pada November 2022, Twitter mengumumkan akan memulihkan sejumlah yang tidak melanggar hukum atau terlibat dalam spam parah.

Dari sejumlah akun yang dianalisis, BBC memetakan alasan mengapa akun-akun terkait mendapat tindakan dari Twitter. Alasannya meliputi:

  • Sebanyak 190 akun menyuarakan kebencian dan kekerasan, termasuk penggambaran pemerkosaan serta pelecehan yang ditujukan kepada perempuan dan komunitas LGBT.

  • Sebagian kecil akun yang berisi gambar yang memperlihatkan eksploitasi seksual anak.

  • Sebanyak 270 akun yang menyebarkan misinformasi, terutama tentang pemilu dan vaksin Covid-19, meski tidak semua konten tersebut melanggar aturan Twitter.

Ujaran kebencian meningkat

Pemantauan terhadap akun yang dipulihkan dimulai sejak Twitter resmi jatuh ke tangan Elon Musk pada 27 Oktober 2022.

Hingga 10 Januari 2023, BBC menganalisis akun yang memiliki lebih dari 10.000 followers atau pengikut.

Contohnya, akun influencer Andrew Tate yang sebelumnya ditangguhkan oleh Twitter karena menyebut perempuan bersalah atas pemerkosaan serta pandangan misoginis lainnya.

Sebelum ditangguhkan, akun itu hanya memiliki 150.000 pengikut. Kemudian, ketika akunnya dipulihkan pada November 2022, pengikutnya meningkat menjadi lima juta.

Baca juga: Interaksi Akun Penyebar Misinformasi di Twitter Meningkat 44 persen

Setelah dipulihkan, dia berulangkali menyasar komunitas LGBT. Ia bahkan mengunggah video yang menggambarkan pemerkosaan.

Center for Countering Digital Hate (CCDH) Imran Ahmed mengatakan, ujaran kebencian terhadap perempuan dan kelompok LGBT serta cercaan rasis meningkat.

Sementara, lebih dari 100 akun diketahui menyebarkan klaim palsu dan menyesatkan tentang pemilu dan hasil pemilu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

[KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Rafael Alun Korupsi Rp 3.000 Triliun

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

[KLARIFIKASI] Manipulasi Video Ledakan Asteroid Saat Menabrak Bulan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

[HOAKS] Ronaldo Berikan Pujian kepada Timnas Indonesia U23

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

[HOAKS] Bulan Kembar di Pegunungan Arfak pada 26 April

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

[HOAKS] Video Pelatih Korsel Mengamuk Usai Kalah dari Indonesia di Piala Asia U23

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com