KOMPAS.com - Kemajuan teknologi artificial intelligence (AI) turut merambah proses pembuatan manga atau komik Jepang.
Dilansir AFP, seorang mangaka (pembuat manga) yang mengaku tidak memiliki bakat menggambar telah berhasil menerbitkan manga dengan bantuan Midjourney, sebuah perangkat AI.
Manga berjudul Cyberpunk: Peach John itu sepenuhnya digambar oleh AI dan akan diluncurkan pada Kamis (9/3/2023).
"Saya belum pernah menggambar ilustrasi. Saya benar-benar tidak memiliki bakat menggambar," kata Rootport, sang mangaka dalam sebuah wawancara dengan AFP.
Baca juga: Bill Gates: AI Mengubah Dunia, tapi Tidak Ancam Pekerjaan Manusia
Menurut Rootport, AI menggambar manga lebih cepat ketimbang mangaka yang menggambar manual menggunakan tangan.
"Sementara ilustrasi berwarna butuh waktu seharian bagi seorang mangaka, tak peduli seberapa cepat orang itu menggambar, alat ini menyelesaikannya dalam hitungan menit. Saya kira ini keunggulan yang sangat jelas," ucapnya.
Kendati demikian, menurut Rootport, meski dia berhasil menggambar sebuah manga menggunakan AI sepenuhnya, namun ia menilai bahwa hal itu tidak akan menjadi tren.
"Di sisi lain, meski manga yang digambar tangan akan tetap bertahan. Saya juga berpikir bahwa manga tidak akan selamanya dibuat tanpa bantuan AI," kata Rootport.
Baca juga: Rekor Kesuksesan One Piece: Salip Penjualan Batman, Jadi Komik Terpanjang di Dunia
Beberapa mangaka menyambut kemungkinan baru yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi AI, seperti Madoka Kobayashi, seorang instruktur menggambar manga.
Kobayashi mengatakan, ia tidak akan sepenuhnya menggunakan AI untuk menggambar manga. Dia khawatir bahwa AI akan menggunakan ilustrasi orang lain tanpa sepengetahuannya.
"Namun, saya bisa menggunakannya sebagai referensi, mengambil beberapa siluet yang bagus, menambahkan gambar saya sendiri, dan memperbarui desainnya," ucap Kobayashi, yang mengajar di Akademi Desain Tokyo.
Baca juga: Frank Miller, Sosok di Balik Tokoh Komik Ikonik DC dan Marvel