KOMPAS.com - Presiden Microsoft Brad Smith mengonfirmasi bahwa perusahaannya telah menandatangani kontrak 10 tahun dengan Nintendo.
Melalui kontrak tersebut, Microsoft berkomitmen untuk menghadirkan gim-gim Xbox (konsol Microsoft) serta gim yang dikembangkan oleh Activision, seperti Call of Duty, di konsol Nintendo.
Smith mengatakan, kesepakatan dengan Nintendo adalah komitmen Microsoft agar gim-gim mereka dapat dijangkau oleh lebih banyak pemain dari beragam platform.
We’ve now signed a binding 10-year contract to bring Xbox games to Nintendo’s gamers. This is just part of our commitment to bring Xbox games and Activision titles like Call of Duty to more players on more platforms. pic.twitter.com/JmO0hzw1BO
— Brad Smith (@BradSmi) February 21, 2023
Menurut Microsoft, pemilik konsol Nintendo bakal menikmati Call of Duty sebagimana gamer konsol lainnya, seperti Xbox dan PlayStation.
Gim Call of Duty terakhir yang dirilis untuk konsol Nintendo adalah Call of Duty: Ghost. Gim itu dirilis pada 2013 di Wii U.
Kesepakatan untuk menghadirkan Call of Duty di konsol Nintendo ditengarai sebagai upaya Microsoft memuluskan akuisisi perusahaan pengembang gim, Activision-Blizzard, yang telah diumumkan sejak Januari 2022.
Dilansir Eurogamer, akuisisi senilai 68,7 miliar dolar AS itu ditentang oleh tiga regulator dagang, yakni Federal Trade Commision dari Amerika Serikat, European Commision dari Uni Eropa, dan Competition and Markets Authority dari Inggris.
Mereka khawatir Microsoft akan melakukan monopoli setelah berhasil mengakuisisi Activision-Blizzard. Artinya, ada kemungkinan gim yang dikembangkan Activision hanya bisa dimainkan di konsol Xbox.
Kendati demikian, Microsoft bersikeras bahwa akuisisi bakal menguntungkan gamer dan industri gim. Kontrak 10 tahun dengan Nintendo adalah upaya menunjukkan hal tersebut.
Selain kepada Nintendo, Microsoft juga menawarkan kontrak serupa kepada Sony, pembuat konsol PlayStation. Namun, Sony menolak penawaran tersebut.
Untuk diketahui, Call of Duty adalah salah satu franchise gim terlaris sepanjang masa. Dikutip dari VG247, gim ini telah terjual lebih dari 425 juta kopi.
Call of Duty yang kental unsur kekerasan terbilang kontras dengan Nintendo yang selama ini dikenal dengan gim-gim untuk segala umur, seperti Animal Crossing dan Mario Bros.
Kendati demikian, analis dari Creative Strategies Carolina Milanesi menilai, kehadiran franchise tersebut akan memperkaya genre gim di Nintendo.
Menurut Milanesi, Call of Duty tidak lantas menghapus citra Nintendo yang telah terbangun selama bertahun-tahun sebagai jenama ramah keluarga.
Dia mengatakan, keragaman genre tersebut akan membantu perusahaan gim yang berbasis di Kyoto, Jepang itu untuk mempertahankan basis pengguna.
"Kita perlu menyadari bahwa anak-anak akan tumbuh dewasa, dan retensi pelanggan akan selalu lebih efisien ketimbang akuisisi pelanggan," kata Milanesi, dikutip dari Bloomberg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.