Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deep Blue hingga ChatGPT, Kecerdasan Buatan Tak Hanya Otomatisasi tapi juga Interaksi

Kompas.com - 13/02/2023, 08:40 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemunculan mesin chat otomatis atau chatbot ChatGPT sejak beberapa bulan lalu semakin ramai diperbincangkan, bahkan memicu persaingan antara perusahaan raksasa teknologi.

Dilansir dari BBC, kemunculan aplikasi yang dibangun perusahaan OpenAI itu direspons cepat oleh Google, Microsoft, Meta, juga mesin pencari asal China Baidu.

Masing-masing perusahaan mengembangkan aplikasi serupa ChatGPT, dengan tujuan meningkatkan kemampuan menjawab mesin pencari mereka.

Seperti dilansir OpenAI, mereka melatih mesin ChatGPT menggunakan metode Reinforcement Learning from Human Feedback (RLHF) atau belajar dari preferensi manusia.

Komputer menerima berbagai bentuk percakapan antarmanusia, hingga menyimpan pola-pola respons yang ada dalam data itu, kemudian menyusun respons sendiri.

Dengan pengembangan seperti itu, ChatGPT mampu menyajikan jawaban yang seperti tulisan manusia. OpenAI menyebutnya sebagai aplikasi yang berinteraksi dengan cara percakapan.

Pada 1990-an pun telah tercipta komputer yang bisa mengambil keputusan untuk merespons preferensi manusia, yakni dalam bermain catur.

Dikutip dari History.com, aplikasi Blue Deep buatan perusahaan teknologi IBM mengalahkan juara catur dunia Garry Kasparov satu kali dari enam sesi pertandingan resmi, pada 10 Februari 1996.

Mesin itu telah menerima data rekaman cara bermain para grandmaster catur dunia, dan menggunakannya untuk memberikan respons buah catur dalam pertandingan.

Aplikasi dan perangkat keras komputer yang dikembangkan IBM sejak 1985 itu mampu mengevaluasi 200 juta gerakan di atas bidak catur dalam satu detik.

AI dan interaksi

Associate Professor Institute for Human-Centered Artificial Intelligence (HAI), Universitas Stanford, Amerika Serikat (AS), Ge Wang dalam artikelnya mengatakan bahwa sebagian orang tidak nyaman dengan adanya kecerdasan buatan atau AI.

Terdapat hasil karya lukisan AI yang, menurut mereka, kehilangan makna. Selain itu otomatisasi menggunakan AI banyak mengurangi penghargaan pada proses pencapaian.

Menurut Ge Wang, laju otomatisasi mesin harus diarahkan pada hal-hal tertentu saja, dan tetap harus mengutamakan manusia dengan tugas-tugas yang bisa mereka lakukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com