Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Berkumur Air Garam Tidak Menyebabkan Virus Corona Mati

Kompas.com - 19/01/2023, 08:58 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Klaim yang menyebutkan bahwa air garam dapat membunuh virus corona muncul di media sosial dalam beberapa hari terakhir.

Dalam unggahan di media sosial disebutkan bahwa klaim itu sudah terbukti berdasarkan penelitian dari Jerman.

Unggahan tersebut dibagikan dalam bahasa China oleh salah akun Twitter ini pada 14 Desember 2022 dengan keterangan berikut:

"Cobalah berkumur dengan larutan air garam ringan. Ilmuwan Jerman melakukan percobaan pada virus corona di tenggorokan untuk menunjukkan bahwa berkumur dengan air garam benar-benar membuat tenggorokan menjadi basa, menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat bagi virus yang membuat kelangsungan hidupnya sulit. "

Klip berdurasi 58 detik yang menunjukkan beberapa tenaga medis yang tengah bekerja di laboratorium. Kemudian narator video mengatakan:

"Ilmuwan Jerman telah meyakinkan Kementerian Kesehatan Jerman bahwa jika setiap orang Jerman berkumur setiap hari dengan air garam ringan, Covid akan diberantas dalam waktu seminggu."

Tidak ada bukti ilmiah

Dilansir AFP, hingga kini tidak ditemukan penelitian oleh ilmuwan Jerman yang
menunjukkan bahwa berkumur dengan air garam akan mematikan virus corona.

Pencarian di Google menemukan penelitian serupa yang diterbitkan oleh Universitas Ruhr Bochum pada 10 Agustus 2022.

Namun penelitian itu hanya menyimpulkan bahwa obat kumur tertentu yang tersedia secara komersial dapat mengurangi risiko penularan virus corona.

Toni Meister, penulis utama studi tersebut tidak mengatakan bahwa berkumur air garam bisa mematikan virus corona. 

Eike Steinmann, kepala Departemen Virologi Molekuler dan Medis Universitas Ruhr Bochum, mengatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah berkumur air garam dapat mematikan virus corona. 

"Air garam tidak memiliki efek antivirus. Saya tidak menyebut bahwa berkumur air garam dapat memberikan kerugian, tetapi air garam tidak boleh digunakan sebagai pengganti pilihan pengobatan lain atau vaksinasi," kata dia. 

Ian Jones, seorang profesor virologi di Reading University, kemudian menyatakan bahwa klaim itu tidak masuk akal

"Beberapa obat kumur dapat mengurangi viabilitas virus,namun garam bukan salah satunya. Sehingga berkumur dengan air garam tidak berpengaruh sama sekali," kata Jones 

Organisasi Kesehatan Dunia (WH0) pun tidak pernah merekomendasikan pengobatan  Covid-19 dengan berkumur air garam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com