Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Hoaks, Video Muslim Uighur Dianiaya Perwira Tentara China

Kompas.com - 17/01/2023, 13:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial Facebook diklaim sebagai peristiwa penganiayaan seorang muslim Uighur oleh perwira tentara China.

Narasi video menyebutkan, penganiayaan terjadi karena korban ketahuan menyimpan kitab suci Al Quran di rumahnya.

Video tersebut dibagikan di Facebook, antara lain, oleh akun ini, ini, dan ini pada 12 dan 14 Januari 2023. Berikut narasi yang dibagikan (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):

Ini adalah seorang perwira China memukuli seorang Muslim Uyghur karena memiliki salinan Alquran di rumahnya! Sebarkan ini agar dunia tahu apa yang terjadi di Turkistan Timur.

Hoaks, muslim Uyghur dianiaya perwira tentara ChinaScreenshot Hoaks, muslim Uyghur dianiaya perwira tentara China

Bukan peristiwa di China

Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan reverse image search dan menemukan peristiwa dalam video tersebut tidak seperti yang dinarasikan.

Video identik diunggah di YouTube pada 25 Mei 2017 dengan judul "BEGAL DI HAJAR APARAT TNI".

Penelusuran lebih lanjut menemukan artikel Tribunnews, 24 Mei 2017, berjudul Viral, Video Pria Berseragam Loreng Pecut dan Tendangi Pria Diduga Anggota Gangster memuat tangkapan layar dari video serupa.

Penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi dalam video tersebut ditemukan di artikel Tribunnews, 28 Mei 2017, berjudul Oknum Berseragam Loreng Pecut Copet di Stasiun Ini Kejadian Selanjutnya.

Peristiwa dalam video itu adalah penganiayaan terhadap seorang terduga pencopet yang dilakukan oleh seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 13 Mei 2017 di Stasiun Depok Baru, Kota Depok, Jawa Barat.

Saat itu terjadi pencopetan di Stasiun Depok Baru di peron arah Jakarta. Adapun korban pencopetan atas nama Umi Alifah dan saksi bernama Sunandar Kusnan. Sementara terduga pelaku adalah Fery Ansyah. 

Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunissa mengatakan, yang bersangkutan sudah ditangkap berkali-kali karena pencopetan.

"Sudah pernah beberapa kali ditangkap namun tidak bisa dilanjut ke pihak kepolisian karena tidak cukup bukti, korban copet tidak mau repot melaporkannya ke polisi dan nilai kerugian di bawah Rp 2,5 juta, sehingga tidak bisa diproses," jelas Eva.

Eva mengatakan, anggota TNI yang terekam melakukan penganiayaan terhadap terduga copet itu telah diberhentikan dari KCJ dan dikembalikan ke kesatuannya.

"Oknum petugas ini sudah diberhentikan dan kita kembalikan ke kesatuannya," ujar Eva.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim sebagai peristiwa penganiayaan muslim Uighur oleh perwira tentara China karena ketahuan menyimpan Al Quran di rumahnya adalah hoaks.

Peristiwa dalam video itu adalah penganiayaan terhadap seorang terduga copet yang dilakukan oleh seorang anggota TNI pada 13 Mei 2017 di Stasiun Depok Baru, Kota Depok, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com