KOMPAS.com - Kemajuan ilmu fisika dan matematika modern tak bisa dilepaskan dari kontribusi Isaac Newton.
Dilansir dari Biography, Newton lahir di Woolsthorpe, Lincolnshire, Inggris, pada 4 Januari 1643. Keluarganya tidak menyangka Newton kecil akan tumbuh dewasa menjadi ilmuwan ulung.
Newton merupakan anak tunggal dari keluarga petani. Ayahnya meninggal tiga bulan sebelum ia lahir, dan Newton sendiri lahir prematur.
Baca juga: Profil Sir Isaac Newton dan Berbagai Penemuannya
Semasa kanak-kanak, Newton belajar di King's School di Grantham. Namun, ibunya mengeluarkannya dari sekolah pada usia 12 tahun untuk meneruskan pertanian mereka.
Akan tetapi Newton tidak suka menjadi petani karena menurutnya bertani itu monoton. Kemudian dia dikirim kembali ke King's School untuk menyelesaikan pendidikan dasarnya.
Pendidikannya berlanjut setelah paman Newton, seorang lulusan Trinity College Universitas Cambridge, merasa bahwa keponakannya itu memiliki kemampuan intelektual tinggi.
Sang paman kemudian membujuk ibu Newton untuk memasukkan anaknya ke Universitas Cambridge.
Selama tiga tahun pertamanya di Cambridge, Newton diajari kurikulum standar. Namun, dia justru lebih tertarik dan menghabiskan waktunya membaca karya-karya filsuf modern.
Antara 1665 dan 1667, Newton pulang dari Trinity College untuk melanjutkan studi pribadinya, karena sekolah ditutup akibat Wabah Besar London.
Selama 18 bulan absen sebagai mahasiswa itulah Newton mendapatkan banyak wawasan terpentingnya—termasuk metode kalkulus, teori tentang cahaya dan warna, dan hukum gerak planet—yang turut berkontribusi bagi penerbitan buku fisikanya, Principia, dan teori gravitasi.
Baca juga: Sisi Lain nan Unik Isaac Newton yang Jarang Diketahui
Kisah yang beredar mengatakan bahwa, pada saat pulang ke rumah, Newton mendapatkan inspirasi tentang gravitasi dari sebuah apel yang menimpa kepalanya.
Menurut kepercayaan umum, Newton sedang duduk di bawah pohon apel ketika sebuah apel jatuh dan mengenai kepala. Peristiwa ini memberinya ilham mengenai teori gravitasi.
Meskipun tidak ada bukti bahwa apel benar-benar menimpa kepala Newton, namun memang benar bahwa dia melihat apel jatuh dari pohon.
Hal itu membuatnya bertanya-tanya mengapa apel jatuh secara lurus dan tidak miring. Lantas, Newton mulai mengeksplorasi teori gerak dan gravitasi.
Dilansir dari National Geographic, berbekal ilham dari sebuah apel yang jatuh itu, Newton mengembangkan tiga hukum gerak, yaitu: