KOMPAS.com - Sebuah twit memperlihatkan foto dari sebuah media lawas dengan artikel yang menyatakan bahwa bumi berbentuk datar.
Twit itu memperlihatkan gambaran bumi datar versi The New York Journal yang terbit Minggu, 31 Januari 1897.
Unggahan disertai keterangan yang menyatakan bahwa orang-orang sebenarnya sudah mengetahui hal itu sejak lama, dan sebagian orang baru mengetahui sejak artikel itu terbit.
Unggahan dengan gambar serupa juga beredar di Facebook, yang diunggah akun ini dan ini.
Berdasarkan penelusuran Reuters, gambar tersebut memang pernah tayang di The New York Journal. Namun, gambar aslinya berbeda dengan yang beredar di media sosial.
Tampaknya gambar asli telah diubah dengan memotong atau mengganti sebagian judulnya.
Judul aslinya adalah: "Bumi itu datar. Penggemar yang akan mencoba membuktikan teori yang sangat aneh ini."
Hal itu selaras dengan isi dari jurnal yang mendokumentasikan adanya kelompok tertentu yang percaya dan menyuarakan pendapat bahwa bentuk bumi datar, dengan beragam upaya dan argumentasinya.
"Eksperimen akan segera dilakukan di Pantai Florida dengan tujuan untuk menunjukkan bahwa bumi tidak bulat, tetapi datar. Anehnya, masih banyak orang di bola terestrial ini yang menyangkal bahwa bentuknya bulat," demikian bunyi bagian dari paragraf pembuka.
Namun kalimat kedua dari judul dibuang atau diganti. Sehingga, seakan-akan penulis jurnal itu percaya bahwa bentuk bumi datar dan memaparkan pendapatnya itu dalam tulisan ilmiahnya.
Gambar bumi datar yang terdapat dalam jurnal itu sebetulnya adalah prediksi mengenai peta yang akan banyak beredar jika teori bumi datar nantinya mendapatkan banyak pengakuan.
Sejumlah bukti bahwa bumi bulat sebetulnya telah banyak dijelaskan, salah satunya sebuah rasi bintang akan tampak berbeda ketika dilihat dari satu wilayah ke wilayah lain.
Pembuktian ini ditemukan Aristoteles, karena bila bumi datar seharusnya bentuk rasi bintang akan tampak sama dilihat dari wilayah manapun.
Bukti lain adalah penerbangan pesawat yang tidak pernah sampai ke ujung atau tepian bumi, yang menunjukkan alat transportasi itu terbang mengelilingi bumi yang bulat.
Berdasarkan penelusuran itu, Reuters menyimpulkan jurnal itu tayang disertai dengan konteks yang salah. Faktanya, artikel menceritakan menceritakan kelompok yang mempercayai bumi itu datar dan meondokumentasikan upaya-upaya mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.