Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEK FAKTA: Benarkah Iran Menghukum Mati 15.000 Demonstran?

Kompas.com - 18/11/2022, 08:16 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Merespons kasus kematian Mahsa Amini, warga Iran melakukan serangkaian demonstrasi untuk memprotes aturan jilbab, juga pemerintahan yang dianggap otoriter.

Di media sosial, beredar narasi bahwa Pemerintah Iran menjatuhi hukuman mati terhadap 15.000 orang yang terlibat demonstrasi itu.

Narasi itu pertama kali disebarkan oleh situs Newsweek, hingga disebarkan oleh Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

Melalui twitnya, ia mencela keputusan Iran atas hukuman mati terhadap 15.000 demonstran.

Meski twit itu telah dihapus dan Newsweek telah mengoreksi laporannya, tetapi misinformasi terlanjur beredar.

Lantas, bagaimana awal mula misinformasi ini menyebar dan faktanya? Berikut penjelasannya.

Perkiraan jumlah orang yang ditangkap

Angka 15.000 merupakan perkiraan jumlah pendemo yang diyakini telah ditangkap berdasarkan data organisasi hak asasi manusia dan media yang berbasis di luar negeri.

Kantor Berita Aktivis Hak Asasi Manusia (HRANA) menyebutkan jumlah pendemo yang tewas mencapai 344, termasuk 52 anak-anak, dan mengatakan 15.820 pengunjuk rasa lainnya telah ditahan.

Dilansir dari Al Jazeera, Rabu (16/11/2022), narasi hukuman mati berkembang karena pernyataan parlemen Iran yang mengakibatkan mutlitafsir.

Sebanyak 227 dari 290 anggota parlemen Iran menandatangani pernyataan yang menyebut bahwa orang yang terlibat dalam moharebeh harus ditangani dengan tegas.

Mahorebeh adalah sebutan untuk mereka yang terlibat aksi melawan Tuhan.

Sementara, kata moharebeh dalam konteks lain diartikan sebagai dakwaan untuk menjatuhkan hukuman mati di Iran.

Pernyataan itu sempat dikritik oleh warga Iran, kemudian anggota parlemen mencoba mengklarifikasi bahwa tidak semua demonstran harus diekeskusi mati.

Jumlah orang yang dihukum mati

Iran memang menghukum mati demonstran yang memprotes aturan berpakaian di negaranya.

Meski namanya tidak diumumkan ke publik, tetapi hukuman mati dijatuhkan kepada seorang "perusuh".

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

[HOAKS] Saldi Isra Mundur dari Jabatan Hakim MK

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

INFOGRAFIK: Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Cairan Batang Pisang Berkhasiat Hancurkan Batu Ginjal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

[VIDEO] Beredar Hoaks Uang Pembayaran Tol Masuk ke Rekening Pengusaha China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

[HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyebabkan Kematian

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Ronaldo Dukung Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

[HOAKS] Sampul Majalah Time Tampilkan Donald Trump Bertanduk

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com