KOMPAS.com - Twitter telah memberhentikan sekitar 50 persen karyawannya, setelah platform media sosial tersebut diambil alih oleh Elon Musk.
Beredar sebuah foto di Instagram yang menampilkan email surat pemecatan yang melampirkan gambar meme.
Akun Instagram ini pada Sabtu (5/11/2022) mengatakan bahwa email itu benar-benar diterima oleh karyawan Twitter.
Meme dalam email itu menampilkan teks "time to leave the nest, you're fired" disertai foto Elon Musk tertawa.
Lantas, benarkah Twitter melakukan pemecatan karyawannya dengan mengirim meme melalui email?
Setelah ditelusuri, ternyata gambar yang beredar di Instagram itu bersumber dari sebuah video yang viral di platfrom media sosial lain.
Seorang pengguna media sosial bernama Matt Shaver mengunggah video di Twitter dan TikTok pada Jumat (4/11/2022).
Dalam video itu, dia bercerita bahwa dia adalah insinyur di Twitter yang telah bekerja selama lima tahun.
Dia membuat dua video, yang pertama soal email berisi meme pemecatan, kedua soal email berisi tanggapan Twitter atas videonya yang viral, yang juga dalam bentuk meme.
Matt membuat konten tersebut sebagai bentuk satire atau parodi atas pemecatan besar-besaran karyawan Twitter.
Berikut twit klarifikasinya dalam terjemahan bahasa Indonesia:
PERHATIAN: Kedua video ini adalah satire. Parodi. Komedi. Ini gila bagi saya bagaimana banyak orang yang berpikir bahwa itu nyata, dan bagaimana banyak orang yang INGIN itu nyata sehingga mereka memiliki seseorang untuk dibenci (saya atau Elon Musk).
Terima kasih kepada 25 persen orang yang mengirimi saya saran atau menawarkan bantuan.
Adapun Matt Shaver tidak bekerja untuk Twitter. Dia adalah seorang komedian yang sengaja membuat video parodi.
Dilansir dari dari Politifact, Selasa (8/11/2022), dalam cetakan email yang ia tunjukkan dalam video menyebut bahwa bagian HR yang mengiriminya surat bernama Hannah Hotzenberg.