Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara NU Diincar di Pilpres, Siapa Akan Merebut Hati Warga Nahdliyin?

Kompas.com - 08/11/2022, 08:35 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suara dari basis massa Nahdlaltul Ulama (NU) menjadi incaran politisi setiap menjelang berlangsungnya kontestasi politik, termasuk Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Sebab, NU merupakan ormas keagamaan terbesar di Indonesia dengan banyak pengikut. Masyarakat pun masih menerka siapa calon presiden (capres) yang akan mendapat dukungan dari kalangan NU.

Namun, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Litbang Kompaspada 2022, pilihan massa NU cenderung mencerminkan pilihan secara nasional.

Dalam tiga kali survei, responden dari kalangan NU memilih tiga sosok teratas dalam bursa capres 2024. Ketiga nama itu adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Sejarah Singkat Berdirinya Nahdlatul Ulama (NU): Latar Belakang, Tokoh, dan Tujuannya

Dari ketiga nama tersebut, untuk saat ini Ganjar Pranowo merupakan sosok yang elektabilitasnya di kalangan nahdliyin (warga NU) menempati posisi teratas.

Dalam tiga kali survei, rata-rata tingkat elektabilitas orang nomor satu di Jawa Tengah itu berada di angka 23,6 persen. Survei yang dilakukan pada Januari, Juni, dan Oktober menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar relatif stabil.

Berbeda dengan elektabilitas Ganjar yang relatif stabil, elektabilitas Prabowo Subianto cenderung naik turun. Dalam tiga kali survei yang dilakukan, elektabilitas Prabowo rata-rata berada di angka 22,4 persen.

Survei di bulan Oktober menunjukkan bahwa elektabilitasnya menurun hampir 6 poin dibandingkan bulan Juni.

Baca juga: Survei: Prabowo, Anies, Ganjar Bersaing Ketat, Pilpres 2024 Diprediksi Dua Putaran

Penurunan angka tersebut tidak lepas dari adanya kecenderungan pemilih NU yang sebelumnya memilih Prabowo mengalihkan dukungan kepada Anies Baswedan.

Resminya, Anies diusung Partai Nasdem sebagai capres pada 3 Oktober lalu sedikit banyak turut memengaruhi persepsi responden dari kalangan warga NU.

Seperti diketahui elektabilitas Anies di kalangan NU melejit pada bulan Oktober ini di angka 15,1 persen. Angka tersebut di atas rata-rata tingkat keterpilihan Anies dari tiga survei yang berada di angka 13,2 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com