KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengar rumor bahwa kuku dan rambut tetap tumbuh setelah manusia meninggal?
Narasi itu kerap dikisahkan dalam karya sastra serta film horor.
Contohnya, film horor The Tingler (1959), di mana sorang ahli patologi yang diperankan aktor Vincent Prince menyebut bahwa rambut dan kuku akan terus tumbuh setelah manusia mati.
Narasi lainnyca muncul dalam novel karya Erich Maria Remarque berjudul All Quiet on the Western Front.
Ia menggambarkan kuku seorang teman yang telah meninggal terus tumbuh hingga bisa jadi pembuka botol, dan rambut di tengkoraknya yang membusuk terus memanjang seperti rumput di tanah.
Namun, apakah benar kuku dan rambut manusia dapat tumbuh bahkan setelah manusia meninggal? Simak faktanya.
Dilansir dari Snopes, 30 Agustus 2022, antropolog forensik William R. Maples mengatakan, kuku dan rambut terus tumbuh setelah kematian merupakan mitos belaka.
Fakta yang terjadi adalah daging dan kulit manusia menyusut, sehingga membuat rambut dan kuku tampak lebih menonjol. Sehingga kuku dan rambut yang memanjang pada mayat merupakan ilusi optik belaka.
Mayat manusia mengalami dehidrasi setelah mati. Daging perlahan mengering dan mengalami penyusutan.
Kuku akan tetap berukuran sama, tetapi tidak ada bagian pada mayat yang dapat mendukung pertumbuhan kuku dan rambut setelah kematian.
Penelitian detail tentang kuku dan rambut setelah tubuh mati memang masih sedikit, sehingga membuat banyak orang salah paham atau membaca referensi yang keliru.
Seperti disebutkan sebelumnya, bukan kuku yang bertambah panjang setelah kematian, tetapi kulit di sekitar kuku mengkerut karena dehidrasi dan membuat kuku tampak lebih panjang. Logika serupa juga berlaku untuk rambut.
Dilansir dari BBC, 28 Mei 2013, ketika manusia mengalami kematian dan jantung berhenti berdetak, suplai oksigen ke otak pun ikut terputus. Tanpa simpanan glukosa yang dapat diandalkan, sel-sel saraf mati dalam tiga hingga tujuh menitsel-sel saraf mati dalam tiga hingga tujuh menit.
Agar kuku tumbuh, sel-sel baru perlu diproduksi dan ini tidak dapat terjadi tanpa glukosa.
Sebagai informasi, ketika manusia masih hidup, pertumbuhan kuku jari tangan rata-rata sekitar 1/10 milimeter per hari, dengan kuku kaki tumbuh sekitar 1/2 hingga 1/3 lebih lambat.