Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perubahan Iklim, Cadangan Air di Dataran Tinggi Tibet Diprediksi Turun Drastis pada 2050

Kompas.com - 29/08/2022, 17:25 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi terbaru menemukan bahwa sebagian besar cadangan air di Dataran Tinggi Tibet akan hilang pada 2050.

Dilansir dari DW, studi ini adalah penelitian paling komprehensif terkait masalah ini dan telah diterbitkan dalam jurnal Nature Climate Change.

Cekungan Amu Darya yang memasok air ke Asia Tengah dan Afghanistan menunjukkan penurunan kapasitas pasokan air sebesar 119 persen.

Sementara Cekungan Indus yang memasok air ke India utara dan Pakistan menunjukkan penurunan kapasitas pasokan air sebesar 79 persen,

Dikombinasikan bersama-sama, penurunan kapasitas air ini diperkirakan akan berdampak pada seperempat populasi manusia.

Kehilangan 230 gigaton cadangan air

Studi terbaru mengenai cadangan air di Dataran Tinggi Tibet ini dikerjakan oleh tim ilmuwan dari Penn State, Tsinghua University dan University of Texas di Austin.

Mereka menemukan bahwa perubahan iklim dalam beberapa dekade terakhir telah menyebabkan penipisan parah dalam penyimpanan air terestrial (TWS) hingga 15,8 gigaton per tahun di daerah tertentu di Dataran Tinggi Tibet.

Berdasarkan pola ini, tim telah memperkirakan bahwa di bawah skenario emisi karbon moderat - emisi SSP 2-4,5, seluruh Dataran Tinggi Tibet dapat mengalami kerugian bersih sekitar 230 gigaton pada pertengahan abad ke-21.

"Prognosisnya tidak baik," kata Michael Mann, profesor ilmu atmosfer di Penn State University.

"Dalam skenario 'moderat', di mana kita gagal mengurangi pembakaran bahan bakar fosil dalam beberapa dekade ke depan, kita dapat memperkirakan hampir 100 persen hilangnya pasokan air ke daerah hilir Dataran Tinggi Tibet. Saya terkejut melihat seberapa besar penurunan yang diprediksi, bahkan di bawah skenario kebijakan iklim moderat," kata dia.

Karakteristik unik Dataran Tinggi Tibet dan sirkulasi atmosfer yang didominasi oleh angin monsun dan angin barat tingkat atas menghasilkan sumber daya air tawar yang melimpah.

Meski Dataran Tinggi Tibet memegang peran penting dalam ketersediaan dan pasokan air Asia, namun wilayah ini sangat sensitif terhadap perubahan iklim.

"Penyimpanan air terestrial di seluruh wilayah ini sangat penting dalam menentukan ketersediaan air, dan sangat sensitif terhadap perubahan iklim," kata Di Long, profesor teknik hidrologi di Tsinghua University.

"Menara Air Asia"

Penurunan kapasitas air di Dataran Tinggi Tibet diperkirakan akan berdampak pada seperempat populasi manusia.

Dilansir dari The Tibet Post, Dataran Tinggi Tibet adalah sumber utama sungai-sungai besar dan menyimpan sumber daya air tawar yang sangat diperlukan di seluruh Asia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com