[HOAKS] Joe Biden Bersalaman dengan Orang Imajiner

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar foto di media sosial yang menampilkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sedang merentangkan tangannya seperti hendak bersalaman.

Foto itu kemudian diklaim dengan narasi bahwa Biden bersalaman dengan orang imajiner karena menderita demensia.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Informasi mengenai Presiden Biden yang berjabat tangan dengan orang imajiner, diunggah oleh akun Facebook ini pada 16 April 2022.

"Orang nomor satu di sana menderita demensia. Semoga ga menekan tombol rudal nuklir tanpa sadar....eh, kepencet...," tulisnya.

Pengunggah juga menyertakan tautan artikel berjudul:

Biden Berjabat Tangan Dengan Orang Imajiner Lagi + Video

Pada thumbnail artikel, tampak Biden menoleh ke sebelah kanannya sambil merentangkan tangan kanannya seolah hendak berjabat tangan.

akun Facebook Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, 16 April 2022, mengenai Presiden Biden yang berjabat tangan dengan orang imajiner.

Penelusuran Kompas.com

Diketahui foto yang digunakan sebagai Thumbnail berasal dari video pidato Biden di Universitas Negeri Pertanian dan Teknis Carolina Utara di Greensboro.

Salah satu video lengkapnya diunggah oleh kanal YouTube WFMY News 2, pada 15 April 2022.

Dilansir dari IBTimes.co.in, 15 April 2022, dalam video itu Biden bukan bersalaman dengan orang imajiner, melainkan membuat gestur kepada audiens di sebelah kanannya.

Cuplikan ini dapat disaksikan pada 1 jam 16 menit dalam versi video panjang.

Dia berhenti sejenak di atas panggung, memberikan gestur, diiringi audiens di sebelah kanan berdiri dan bertepuk tangan.

Biden juga melakukan hal sama dengan audiens di sebelah kiri. Dia bahkan memberi isyarat ke arah audiens di sebelah kirinya, tetapi tertutup oleh mimbar.

Soal Biden demensia

Narasi mengenai Biden yang mengalami demensia, beredar ketika pemilihan presiden (Pilpres) AS dengan Donald Trump sebagai lawannya.