Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konferensi Potsdam yang Berakhir dengan Kegagalan Cegah Perang Dingin...

Kompas.com - 02/08/2022, 17:49 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemimpin Jerman Adolf Hitler meninggal bunuh diri di Kota Berlin, Jerman, pada April 1945. Kematian Sang Fuhrer mengakhiri Perang Dunia II setelah berlangsung sejak 1939.

Tiga negara yang berperan besar dalam penaklukan Nazi, yakni Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Uni Soviet, menyelenggarakan tiga kali konferensi untuk membahas pengkondisian pascaperang, terutama masa depan Jerman.

Pertemuan itu adalah Konferensi Teheran pada 1943, Yalta pada Februari 1945, dan Konferensi Potsdam di dekat Berlin sejak 17 Juli hingga 2 Agustus 1945.

Dilansir dari History.com, dari pihak Uni Soviet, pemimpin mereka Joseph Stalin mengikuti ketiga pertemuan tersebut.

Perdana Menteri Inggris Winston Churchill tiba-tiba digantikan penggantinya Clement Attlee, dan Presiden Amerika Serikat Harry S Truman hanya mengikuti pertemuan terakhir.

Baca juga: 26 Juli 1945: Deklarasi Potsdam, Ketika Sekutu Berupaya Cegah Sosok Hitler Muncul Lagi

Dengan pembicaraan yang alot dan dipenuhi kecurigaan, Konferensi Potsdam berakhir pada 2 Agustus 1945 atau 77 tahun yang lalu, yang justru gagal mencegah terjadinya Perang Dingin (1947–1991) antara Blok Barat dan Timur.

Penuh kecurigaan

Joseph Stalin bersikeras untuk melucuti senjata Jerman dan membiarkan negara itu tetap bersatu. Sementara, Truman menginginkan Jerman dipecah beberapa bagian.

Truman curiga Uni Soviet ingin memperluas kedudukan militer dan ideologi komunisnya ke daratan Eropa melalui Jerman. Lantaran, Tentara Merah Uni Soviet masih bercokol di sebagian besar Eropa Timur.

AS merasa sebelumnya Jerman berhasil menjadi penghalang Uni Soviet memperluas wilayah di Eropa. Setelah Jerman telah tumbang, kewaspadaan terhadap Uni Soviet perlu ditingkatkan AS.

Tiga negara besar itu kemudian sepakat membagi Jerman menjadi tiga zona pendudukan dan menunda penyatuan Jerman.

Baca juga: Presiden Nixon Kunjungi China, Saat AS Berupaya Memecah Komunisme...

Akan dibangun pula Tembok Berlin yang memisahkan sisi timur dengan pengaruh komunisme Uni Soviet dan barat di bawah pendudukan Barat.

Truman yang baru saja menerima info terbaru bahwa negaranya telah selesai menyiapkan bom atom, menyampaikannya pada Stalin sebagai gertakan halus.

Namun, sikap Stalin yang datar membuat Truman semakin curiga pada Uni Soviet.

Di sisi lain Stalin curiga Amerika dan Inggris dalam persekongkolan buruk untuk menghadapi negaranya.

Sikap saling curiga itu memberi kesan suram pada penutupan Konferensi Potsman. Hal itu juga membawa mereka dalam Perang Dingin yang berisi persaingan senjata, ilmu pengetahuan dan ekonomi antara kedua blok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com