Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos Operasi Pembunuhan Bom Koper Juli 1944, Hitler Siaran Radio Dini Hari

Kompas.com - 22/07/2022, 08:44 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Pemimpin totalitarian Jerman Adolf Hitler tak hanya menuai kebencian dari luar negeri atas pendiriannya yang fasis dan anti-Semit, namun juga di dalam negeri.

Dilansir dari History.com, lebih dari 40 rencana pembunuhan Hitler oleh sejumlah orang Jerman, termasuk petinggi militer, telah disusun.

Salah satu yang dinilai paling mendekati berhasil, menurut profesor sejarah di Universitas McGill, Peter Hoffmann, adalah pada 20 Juli 1944 dengan cara bom koper.

Namun rencana itu gagal membunuh sang diktator, meskipun tetap meninggalkan luka di tubuhnya.

Keesokan harinya Hitler menyerukan bahwa dirinya masih hidup dan menyebut penyerangnya sebagai pelaku kriminal.

Baca juga: 18 Juli 1936: Buku Mein Kampf Hitler Diterbitkan, Ditulis di Penjara

Rencana pembunuhan Juli 1944

Adalah seseorang bernama Claus von Stauffenberg, perwira militer Jerman berpangkat tinggi dan keturunan bangsawan, yang menjadi tokoh di balik upaya pembunuhan Hitler.

Dengan posisinya itu, ia merasa bertanggung jawab akan arah perkembangan bangsanya.

Menurut seorang penulis buku sejarah, Roger Moorhouse, kalangan elite tradisional Jerman yang berpendidikan tinggi dan memiliki koneksi dengan luar negeri, memiliki rasa kewajiban atas gagasan yang berkembang di sana.

Stauffenberg tak setuju Jerman dibawa Hitler ke arah rasisme. Namun, dia menyembunyikan pendapatnya itu untuk mempertahankan jabatan, hingga mendapatkan kesempatan untuk membunuhnya.

Baca juga: 19 Juli 1943, Saat Amerika Bom Wilayah Roma untuk Memutus Pengaruh Nazi

Tokoh lain dari kelompok penentang Hitler di Jerman adalah Henning von Tresckow yang menolak undang-undang rasis Jerman yang disahkan 1935.

Ia juga tak setuju dengan sikap anti-Semit yang membuat Jerman dianggap bertanggung jawab atas pembunuhan orang Yahudi.

Mereka melakukan berbagai upaya untuk menggulingkan Hitler dan Partai Nazi, yang puncaknya menggunakan bom koper yang mereka sebut Operasi Valkyrie, 20 Juli 1944.

Selain ketidaksetujuan secara pribadi, mereka juga ingin menunjukkan pada dunia bahwa ada orang Jerman yang ingin pembunuhan rasialis oleh Partai Nazi disetop, kata Hoffman.

Baca juga: CEK FAKTA: Disinformasi Ayah Pendiri WEF adalah Anggota Nazi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com