KOMPAS.com - Penggunaan keyboard dengan susunan QWERTY menjadi salah satu hal yang sering kita lakukan saat ini.
Meski begitu, saat awal mesin ketik diciptakan, keyboard saat itu disebut menggunakan susunan huruf alfabetis, tidak QWERTY seperti yang kita kenal saat ini.
Susunan keyboard alfabetis pun disebut berjajar, seperti tuts piano dan tidak dalam bentuk keyboard yang tersusun seperti sekarang.
Ada teori yang menyatakan bahwa penggunaan susunan huruf alfabetis menyebabkan proses mengetik jadi lebih cepat. Hal ini menyebabkan mesin ketik cepat rusak.
Namun, teori ini kemudian dianggap keliru. Sebab, susunan saat ini yang menempatkan E dan R bersebalahan juga tidak menyebabkan mesin ketik cepat rusak.
Padahal kata dengan E dan R yang tampil bersebelahan merupakan salah satu kata paling umum dan sering digunakan dalam bahasa Inggris.
Lalu apakah yang menyebabkan susunan keyboard menjadi QWERTY seperti sekarang?
Simak penjelasan ringkasnya dalam infografik di bawah ini: