KOMPAS.com - Tahun 2000 adalah masa keemasan seorang Tony Gunawan sebagai pemain bulu tangkis. Bersama Candra Wijaya, ia sukses mempersembahkan emas Olimpiade Sydney 2000 bagi Indonesia.
Berkat kemenangan Tony dan Candra, bendera Merah putih berkibar di ajang paling bergengsi tersebut.
Keduanya berhasil melanjutkan kesuksesaan Ricky Subagja dan Rexy Mainaky di Olimpiade Atlanta 1996 sebelumnya.
Tradisi medali emas yang didapat kontingen Indonesia dalam Olimpiade pun berlanjut berkat perjuangan Tony-Candra.
Indonesia sukses meraih emas di Olimpiade Barcelona 1992, Olimpiade Atlanta 1996, serta Olimpiade Sydney 2000.
Baca juga: Tradisi Emas Bulu Tangkis di Olimpiade dan Kenangan Pahit London
Namun, usai kemenangan di Olimpide Sydney, kabar kurang enak menerpa bulu tangkis Indonesia.
Tony yang masih dalam performa terbaiknya mengambil keputusan yang cukup mengejutkan. Pada 2001, ia mundur sebagai pemain bulu tangkis nasional.
Publik bulu tangkis tentu banyak yang kecewa dengan keputusan mengundurkan diri Tony Gunawan. Sebab, Tony merupakan salah satu pemain terbaik di sektor ganda putera yang dimiliki Indonesia saat itu.
Selain meraih medali emas Olimpiade, Tony bersama sejumlah pasangannya juga memenangkan beberapa turnamen bergengsi seperti All England, Kejuaraan Dunia, Indonesia Terbuka serta turnamen lainnya.
Tony memutuskan mengundurkan diri sebagai pebulu tangkis Indonesia karena alasan akademik. Ia mengungkapkan, keputusannya itu bukanlah keinginan yang mendadak.
Sejak memasuki pelatihan nasional pada 1993, pemain kelahiran Surabaya ini sadar tidak dapat terus bertahan di bulu tangkis.
Baca juga: Raja Smes Liem Swie King dan Kontroversi Final All England 1978...
Baginya, pendidikan merupakan modal yang sangat penting untuk kelanjutan hidupnya kelak.
"Saya minta maaf kalau keputusan saya mengecewakan semua pencinta bulu tangkis Indonesia. Saya juga berterima kasih atas dukungan seluruh masyarakat selama ini," kata Tony dilansir dari Harian Kompas edisi 3 Oktober 2001.
"Tahun depan usia saya juga sudah 27 tahun dan kalau keinginan sekolah ditunda nanti semuanya akan terlambat. Saya sudah bicara ke orang tua dan mereka juga mengerti dan sadar pendidikan itu penting," tuturnya.