Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Bendera 50 Bintang Amerika Serikat, Didesain Remaja 17 Tahun

Kompas.com - 05/07/2022, 14:11 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seperti halnya bendera Merah Putih yang memiliki kisah di balik pembuatannya, bendera Amerika Serikat dengan 50 bintangnya juga memiliki cerita.

Pada tahun 1958, seorang remaja berusia 17 tahun bernama Robert G Heft mendapatkan tugas prakarya untuk mata pelajaran sejarah Amerika Serikat.

Bob Heft, begitu ia dikenal, kemudian terpikir untuk membuat bendera Amerika Serikat dengan 50 bintang untuk mewakili setiap negara bagian.

Satu-satunya masalah adalah hanya ada 48 negara bagian di Amerika Serikat pada saat itu.

Namun, Heft punya firasat bahwa dua negara bagian lagi akan segera ditambahkan. Sebuah firasat yang ternyata benar.

Baca juga: Mengapa Amerika Memilih Merdeka dari Inggris?

Menjahit bendera AS

Dilansir dari NPR, pada saat Heft mendapatkan tugas dari sekolahnya, publik AS sedang diramaikan dengan isu masuknya Alaska sebagai negara bagian baru.

Heft, yang kala itu bersekolah di Lancaster High School, Ohio, juga meyakini bahwa Hawaii akan turut dimasukkan sebagai negara bagian AS.

Pada saat itu bendera Amerika Serikat memiliki pola 13 garis mendatar berwarna merah berselang-seling putih yang melambangkan 13 koloni pertama ketika AS merdeka.

Pada bagian kiri atas, terdapat persegi panjang berwarna biru dan berisi 48 bintang berwarna putih yang melambangkan negara bagian di Amerika Serikat.

Heft membuat bendera 50 bintang dengan memotong bendera 48 bintang yang diterima orang tuanya sebagai hadiah pernikahan.

"Saya sering melihat ibu saya menjahit, tetapi saya tidak pernah menjahit," kata Heft, yang mengagumi desainer bendera 48 bintang, Betsy Ross.

"Dan sejak membuat bendera negara kita (AS), saya tidak pernah menjahit lagi," ucapnya.

Baca juga: Serba-serbi Bendera Amerika Serikat: 27 Kali Perubahan dan Misteri Perancangnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com