Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KABAR DATA: Anak Penderita Kanker dalam Angka...

Kompas.com - 15/02/2022, 14:20 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Kanker Anak Sedunia diperingati setiap 15 Februari. Peringatan ini dibuat untuk mengkampanyekan kesadaran terhadap kanker anak dan memberi dukungan pada anak penederita kanker.

Kanker merupakan pertumbuhan sel atau jaringan yang tak terkendali. Sel kanker dapat menyusup ke jaringan tubuh dan dapat membentuk anak sebar.

Penyakit ini tidak hanya menyerang kelompok usia dewasa, tetapi juga anak-anak di bawah usia 18 tahun. Kanker bahkan bisa menjangkit sejak anak masih dalam kandungan.

Tidak seperti kanker pada orang dewasa, sebagian besar kanker masa kanak-kanak tidak diketahui penyebabnya.

Banyak penelitian berusaha untuk mengidentifikasi penyebab kanker pada anak, tetapi sangat sedikit kanker pada anak yang disebabkan oleh faktor lingkungan atau gaya hidup.

Data kanker anak di seluruh dunia

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, setiap tahun diperkirakan ada 400.000 anak dan remaja usia 0-19 tahun mengidap kanker.

Menurut WHO, di negara-negara berpenghasilan tinggi, di mana layanan kesehatan komprehensif umumnya dapat diakses, lebih dari 80 persen anak-anak penderita kanker bisa sembuh.

Sementara, di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah hanya kurang dari 30 persen yang sembuh.

Faktor yang memengaruhi rendahnya kesembuhan di negara berpenghasilan rendah antara lain keterlambatan diagnosis, ketidakmampuan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat, tidka bisa mengakses terapi, pengabaian pengobatan, kematian akibat toksisitas (efek samping), dan kambuhnya penyakit.

Sebagian besar kanker anak dapat disembuhkan dengan obat generik dan bentuk pengobatan lain, termasuk pembedahan dan radioterapi.

Melalui peringatan Hari Kanker Anak Sedunia setiap tahunnya, WHO menargetkan, semua anak-anak dengan kanker mencapai setidaknya 60 persen mendapat jaminan kelangsungan hidup pada 2030.

Harapannya, semua negara memiliki perawatan dan akses pengobatan kanker anak yang berkeadilan.

Maka, upaya kolaboratif pemerintah, masyarakat sipil, dan organisasi non-pemerintah memegang peran penting.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com