Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Pesan berantai yang menginformasikan tentang pembagian masker gratis mengandung obat bius kembali beredar di media sosial Facebook.
Disebutkan bahwa masker gratis mengandung obat bius ini merupakan cara untuk merampok warga.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.
Ini adalah hoaks berulang yang beredar sejak 2020.
Informasi yang menyebut tentang pembagian masker gratis mengandung obat bius disebarkan oleh akun ini dan ini.
Dalam narasi disebutkan bahwa modus pembagian masker mengandung obat bius ini mengatasnamakan pemerintah. Orang-orang akan diminta mengenakan masker, lalu difoto.
Masker yang diberi obat bius itu diklaim sebagai modus untuk merampok, karena meningkatnya kejahatan selama pandemi Covid-19.
Berikut narasi lengkapnya:
Sekarang ada modus baru yang baru dan sedang terjadi. Orang datang dari jln ke jln, pintu ke pintu dan membagikan masker. Mereka mengatakan: "Ini ada pembagian masker dari pemerintah" (berhati-hati utk menerimanya) Mereka meminta anda mengenakan masker untuk difoto/dilihat apakah masker tersebut cocok untuk anda pakai. (sebagai laporan kalau masker sudah sampai ke alamat). Masker tsb sudah diberi obat bius, lalu mereka merampok atau merampas !! Tolong jangan ambil masker dari orang asing. Ingat, teman-teman, ini adalah waktu yang kritis, orang-orang putus asa, tingkat kejahatan meningkat selama periode Covid-19. Harap berhati-hati !!! setidaknya informasi ini mungkin bisa berguna dan bermanfaat utk kita semua...
Waspadalaah pada siapapun yg kita belum mengenalnya. Juga bagi rekan2 yang mengendarai motor/mobik mohon utk lebih WASPADA !!!
INI ADALAH MODUS TERBARU
Tetap waspada !!!
Menanggapi beredarnya narasi di media sosial itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menegaskan bahwa informasi tersebut adalah bohong alias hoaks.
"Itu informasinya hoaks," kata Yusri seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (6/5/2020).
Yusri juga mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menyebarkan pesan semacam ini.
Pihaknya menyarankan kepada masyarakat untuk memastikan atau mengecek kebenaran setiap informasi yang didapatkan dari media sosial.
Adapun pesan berantai tentang pembagian masker mengandung obat bius sudah beredar sejak periode awal pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, tepatnya Mei 2020.
Narasi yang menyebut tentang pembagian masker gratis mengandung obat bius adalah hoaks.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menegaskan bahwa informasi tersebut adalah bohong alias hoaks.
Ini merupakan hoaks berulang yang sudah beredar sejak periode awal pandemi Covid-19, tepatnya sejak Mei 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.