KOMPAS.com - Perkembangan teknologi digital saat ini membuat informasi keliru dan hoaks beredar begitu pesat saat ini.
Hoaks beredar begitu pesat dan masif di dunia maya. Bahkan, kehadiran media sosial dan aplikasi pesan membuat hoaks masuk ke ranah pribadi kita.
Padahal jika menelisik sejarahnya, hoaks awalnya berkembang dari kekeliruan yang kemudian tersebar di media massa.
Dilansir dari Britannica, 3 Maret 2017, kasus hoaks pertama kali tercatat setidaknya sekitar abad ke-16.
Kemudian, hoaks menyebar berupa publikasi yang dibangun di atas dasar spekulasi, bukan berdasarkan penyelidikan ilmiah.
Perkembangan selanjutnya, hoaks muncul dalam bentuk parodi yang ditulis oleh penulis kawakan. Selengkapnya, baca: Sejarah Hoaks, Sudah Ada sejak Abad Ke-16, dari Kekeliruan hingga Parodi
Tampaknya, ketertarikan pembaca dengan hal-hal aneh dan di luar nalar menjadi peluang untuk industri media kala itu.
Hoaks tumbuh pesat di paruh pertama abad ke-19. Pada abad ke-18, pers mulai digunakan untuk mengumumkan penemuan ilmiah.
Sekitar 24 media berbeda secara teratur menerbitkan penemuan ilmiah dalam jurnal pada pertengahan 1820-an, dan sejumlah artikel ini juga muncul di surat kabar.
Pada 25 Agustus 1835, surat kabar New York Sun atau The Sun menerbitkan enam artikel tentang ditemukannya kehidupan di bulan. Terbitan ini kemudian dikenal sebagai “The Great Moon Hoax”.
Dilansir dari History pada 24 November 2009, artikel tersebut ditulis oleh Andrew Grant, yang digambarkan sebagai rekan Sir John Herschel, seorang astronom terkenal saat itu.
Baca juga: INFOGRAFIK: Begini Cara Mengidentifikasi Hoaks
Grant menuliskan bahwa Herschel telah menemukan bukti kehidupan di bulan, termasuk hewan-hewan fantasi seperti unicorn, berang-berang berkaki dua, dan humanoid berbulu bersayap yang menyerupai kelelawar.
Artikel-artikel itu disertai deskripsi yang jelas tentang geografi bulan, lengkap dengan kawah besar, kristal amethyst yang sangat besar, sungai yang deras, dan vegetasi yang rimbun.
Laporan Grant sontak dipercaya secara luas sebagai sebuah kebenaran.
Hingga akhirnya, terungkap bahwa laporan itu hoaks.
Grant adalah tokoh fiktif. Penulis aslinya adalah Richard Adams Locke, seorang reporter The Sun yang mengenyam pendidikan di Universitas Cambridge.
Pada 16 September 1835, The Sun mengakui artikel tersebut adalah hoaks.
Baca juga: Tandai, Ini Daftar Hoaks Link Scam Sepanjang 2021