Teh yang diminum setelah makan dapat menjadi katalis yang memicu produksi asam lambung berlebih.
Pada beberapa orang, asam lambung berlebih dapat memicu berbagai masalah saluran cerna seperti gastritis dan GERD.
Beberapa gejala yang muncul biasanya mual, muntah, dan rasa tidak nyaman oada perut.
Untuk alasan tersebut, orang-orang yang memiliki sensitivitas kafein hendaknya untuk menghindari asupan teh sesaat setelah makan.
Efek samping lain yang ditimbulkan karena minum teh setelah makan yakni dapat membuat penyerapan zat besi pada makanan yang dikonsumsi menjadi terhambat atau tidak maksimal.
Hal ini disebabkan oleh kandungan tanin yang ada di dalam teh. Tanin dapat mengganggu penyerapan banyak mineral termasuk zat besi, seng, dan kalsium, dilansir dari Lybrate.
Akibatnya, tubuh akan mengalami kekurangan mineral tersebut, sehingga memicu berbagai komplikasi kesehatan.
Adapun bila terlalu sering minum teh setelah makan, tubuh berpotensi mengalami kekurangan zat besi, meskipun telah mengonsumsi banyak makanan yang kaya akan zat besi.
Di sisi lain, kekurangan zat besi juga dapat memicu anemia atau kekurangan darah.
Anemia bisa menyebabkan seseorang merasa lemas bahkan dalam kondisi parah, bisa memicu kegagalan organ.
Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Tanda Tubuh Terlalu Banyak Minum Teh
Minum teh setelah makan dapat memicu sembelit atau sulit buang air besar untuk sebagian orang.
Hal ini disebabkan karena teh memiliki manfaat sebagai antidiare. Kondisi ini terjadi karena mekanisme kerja tanin yang menggumpalkan protein di sekitarnya.
Oleh karena itu, orang yang sudah menderita kekurangan mineral ini sebaiknya tidak meminum teh langsung setelah makan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.