Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kompas.com - 25/04/2024, 10:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badai dan banjir bandang dengan air berlumpur setinggi pinggang orang dewasa menerjang rumah warga di Ibu Kota Kenya, Nairobi, Rabu (24/4/2024).

Banjir bandang tersebut rentetan musibah akibat cuaca hujan ekstrem yang melanda beberapa negara di Afrika timur, termasuk Kenya, sejak pertengahan Maret 2024, atau terjadi lebih dari sebulan lalu.

Dinukil dari VOA Africa, Kamis (25/4/2024), banjir bandang yang melumpuhkan separuh negara Kenya membuat sedikitnya 38 orang meninggal dunia dan 103.500 terpaksa mengungsi. 

Diberitakan CNN, (24/4/2024), Kenya mengalami hujan deras sejak pertengahan Maret. Namun, hujan semakin deras selama seminggu terakhir sehingga menyebabkan banjir besar pada hari Rabu.

Beberapa jalanan di ibu kota ditutup akibat banjir dan beberapa wilayah masih terendam setelah hujan lebat terjadi seharian.

Kenya Railways juga menghentikan layanan kereta komuter secara nasional akibat kondisi ini.

Baca juga: WNI Ceritakan Cara UEA Menangani Banjir: Ada Peringatan Dini, Mobil Pompa, dan Denda


Penyebab banjir Kenya

Curah hujan tinggi yang terjadi di Kenya dalam sebulan terakhir menyebabkan Sungai Nairobi dan Sungai Athi di Kenya meluap sehingga timbul banjir bandang.

Meski hujan ekstrem turun sejak Maret, Departemen Meteorologi Kenya memperkirakan akan terjadi lebih banyak curah hujan pada minggu ini atau 23-29 April 2024.

Ahli cuaca bahkan memperkirakan hujan ekstrem di Kenya akan terus mengguyur hingga bulan Juni 2024.

Kondisi tersebut salah satunya dipengaruhi Indian Ocean Dipole (IOD) atau El Nino. Diketahui, El Nino adalah fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya.

Fenomena alami ini menyebabkan perubahan pola cuaca global, yang berdampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah di dunia.

Baca juga: Terkenal Gersang, Mengapa Dubai Bisa Dilanda Banjir Besar?

Dampak banjir bandang Kenya

Pusat kota Nairobi, Kenya.worldpropertychannel.com Pusat kota Nairobi, Kenya.

Diberitakan Sky News (24/4/2024), wilayah Kenya yang paling terkena dampak bencana adalah Nairobi dan Machakos County yang terletak di sebelah timur ibu kota.

Banjir bandang yang dialami warga Kenya menyebabkan jalanan di Kota Nairobi berubah menjadi sungai.

Banjir yang menggenangi jalanan semakin bertambah dan hampir mencapai atap rumah. Kondisi ini memaksa warga mengungsi.

Halaman:

Terkini Lainnya

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com