Status Gibran sebagai kader PDI-P sudah hilang setelah ia memutuskan maju sebagai cawapres Prabowo dan melawan capres-cawapres yang diusung PDI-P, yakni Ganjar-Mahfud.
”Gibran itu sudah bukan kader partai lagi. Saya sudah bilang sejak dia ambil keputusan (menjadi cawapres Prabowo) itu,” kata Komarudin, dikutip dari Kompas.id.
Komarudin juga menyinggung soal kebohongan Gibran kepada PDI-P. Sebelum maju sebagai cawapres dalam Pilpres 2024, Gibran pernah menegaskan akan setia kepada PDI-P.
Bahkan, dalam Rapat Kerja Nasional PDI-P yang dihadiri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Juni 2023, Gibran juga mengaku akan tetap berada di PDI-P meski dilirik partai lain.
Namun, putra sulung Jokowi itu justru maju sebagai cawapres bersama Prabowo.
Baca juga: Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Kapan Prabowo-Gibran Dilantik?
Keluarga Jokowi lainnya yang keluar dari PDI-P sepanjang gelaran Pemilu 2024 adalah Bobby Nasution.
Menantu Jokowi itu dipecat oleh DPC PDI-P Medan pada 10 November 2023.
Dikutip dari Kompas.com, Rabu (17/1/2024), keputusan itu diambil usai dirinya menyatakan dukungan kepada Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Surat pemberhentian Bobby ditandatangani oleh Ketua DPC PDI-P Medan dengan nomor surat 217 /IN/DPC-29.B-26.B/XI/2023 tertanggal 10 November 2023.
Maruarar Sirait memutuskan untuk keluar dari PDI-P pada Senin (15/1/2024). Ia telah mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) ke kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta.
Maruarar menyatakan mundur sebagai kader PDI-P karena ingin mengikuti jejak Jokowi.
Menurutnya, Jokowi adalah kepala negara yang disayangi rakyatnya.
"Beliau (Jokowi) sudah memperjuangkan banyak hal. Bagaimana tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport dan bagaimana juga membantu rakyat kecil dan juga memindahkan ibukota adanya pemerataan," ucapnya,
masih dari sumber yang sama.
Baca juga: Dapat Sejumlah Kritik Pedas dari Sekjen PDI-P, Ini Tanggapan Gibran
Nama Budiman Sudjatmiko yang merupakan eks kader PDI-P dan mantan aktivis 98 itu dipecat PDI-P pada 24 Agustus 2023.
Ia dipecat PDI-P usai mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo dalam Pilpres 2024.