Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR AS Didesak Beri Bantuan 14 Miliar Dollar ke Israel, Untuk Apa?

Kompas.com - 16/04/2024, 09:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak DPR AS untuk mengucurkan bantuan sebesar 14 miliar dollar AS (Rp 225 triliun) kepada Israel. 

Ia mendesak pimpinan Kongres AS untuk meloloskan rancangan undang-undang (RUU) terkait dana bantuan untuk Israel.

Tak hanya Biden, 90 anggota parlemen di Kongres AS juga mendesak Ketua DPR AS Mike Johnson untuk segera mengajukan RUU pendanaan asing yang mencakup dana bantuan 14 miliar dollar untuk Israel.

Dana bantuan menyusul serangan Iran ke Israel

Surat tersebut dikirim pada Minggu (14/4/2024) dan dipublikasikan pada Senin (15/4/2024) menyusul serangan Iran ke Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Waktu sangat penting dan kita harus memastikan bantuan dikirimkan ke Israel dan sekutu demokratis kita lainnya yang menghadapi ancaman dari musuh-musuh kita di seluruh dunia,” bunyi surat singkat tersebut, seperti dikutip dari Aljazeera.

Menurut pejabat tertinggi Partai Demokrat di DPR Hakeem Jeffries mengatakan, serangan Iran ke Israel ada Sabtu (13/4/2024) merupakan peristiwa serius yang terjadi di Timur Tengah dan Eropa Timur sehingga ia menilai bahwa Kongres AS harus segera bertindak.

"Kita harus segera menyetujui rancangan undang-undang keamanan nasional bipartisan dan komprehensif yang disahkan oleh Senat,” kata Jeffries. 


Baca juga: Kenapa Iran Menyerang Israel? Berikut Alasannya

92 miliar dollar untuk Sekutu AS

Menindaklanjuti permohonan Biden dan puluhan anggota parlemen, Johnson mengatakan bakal mengupayakan RUU dana bantuan senilai 92 miliar dollar AS untuk sekutu-sekutunya pada Minggu (14/4/2024).

Dana tersebut akan diberikan kepada Israel senilai 14 miliar dollar AS dan untuk Ukraina sebesar 60 miliar dollar. Sisanya akan diberikan untuk sekutu-sekutu AS di Asia, seperti Taiwan.

"Rincian dari paket itu sedang disusun sekarang," kata Johnson.

Pihaknya mengaku sedang mempertimbangkan opsi tambahan terkait masalah tersebut.

Johnson juga mengaku sudah berada di bawah tekanan politik yang sangat besar di tengah perpecahan dukungan Partai Republik untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari invasi Rusia.

RUU bantuan untuk Israel tersebut sudah mendapat persetujuan dari Senat AS sejak Februari 2024. RUU ini sejatinya diusulkan sebagai bantuan luar negeri dari AS ke Israel selama masa perang di Jalur Gaza.

Namun, adanya tekanan dari kubu konservatif menyebabkan Johnson memblokir RUU tersebut di tingkat DPR.

Sesuai aturan, agar sebuah RUU menjadi undang-undang di AS, RUU tersebut harus disetujui oleh kedua kamar Kongres dan ditandatangani oleh presiden.

Baca juga: Perbandingan Kekuatan Militer Iran vs Israel, Siapa Lebih Unggul?

Halaman:

Terkini Lainnya

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com